Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Facebook, Twitter dan Youtube Bisa Ditutup Karena Melanggar SOPA/PIPA !

19 Januari 2012   13:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:41 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="650" caption="nophi.net"][/caption]

Untuk mendukung argumentasi dari judul di atas, saya merujuk pada penjelasan Ahli Amandemen Pertama, Marvin Ammor (a Legal Fellow with the New America Foundation Open Technology Initiative and an Affiliate Scholar at Stanford Law School's Center for Internet & Society) yang dikemukakan di sini

DASAR

Dalam uraianya, Ammor merujuk pada PIPA , halaman 33 dan 56, dan Amandemen untuk Sopa Halaman 4 dan 20-21. Sedangkan untuk memahami referensi "registrar" and "registry", dapat melihat penjelasannya  di sini

PENGERTIAN

Ada dua hal mendasar yang saya soroti dalam uraiannya, yang pertama tentang pengertian "website" dan yang kedua adalah terkait  "tool" pembantu penghindaran. Kemudian untuk melengkapinya pemahaman teknis, saya menggunakan cara kerja Google index untuk mesin pencarinya.

Pengertian website dalam RUU tersebut tidak berbicara mengenai situs dalam pengertian atau  penilaian secara umum, namun juga menyoroti bagian tertentu dari situs. Apabila bagian dari situs (misalnya sebuah halaman) memuat konten yang dinilai ilegal, maka situs secara keseluruhan dinilai atau dinyatakan telah melanggar.

"Tool" (alat) pembantu penghindaran, adalah sebuah alat atau teknik dimana pengguna dapat mengiklankan diri atau mengajak orang lain untuk mengunjungi, menggunakan, membeli atau men-download sebuah file yang dinilai ilegal dari sebuah situs yang dianggap illegal pula.

Google index adalah hasil dari sebuah proses yang dilakukan oleh Googlebot indexer dimana robot Google ini "merangkak", mencari, menemukan dan mengambil halaman sebuah web dan memberikan teks lengkap dari halaman yang ditemukan.  Halaman-halaman ini disimpan dalam database indeks Google.  Indeks ini diurutkan menurut abjad istilah pencarian, dengan setiap entri indeks menyimpan daftar dokumen di mana istilah itu muncul dan lokasi dalam teks mana itu terjadi.  Struktur data ini memungkinkan akses cepat ke dokumen yang berisi istilah permintaan dari pengguna melalui mesin pencari. Apabila suatu situs dianggap melanggar maka undang-undang memaksa Google untuk menghapus semu hal yang menyangkut situs tersebut dari index Google.

CONTOH KASUS

Sebagai contoh kasus agar dapat memahami pembahasan ini, saya ambil contoh sebuah situs yang juga dijadikan sebagai contoh argumentasi kedua RUU ini,  yaitu MegaUpload, yangjuga dikategorikan sebagai situs asing (di luar Amerika Serikat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun