Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bisa Jadi, Tito Karnavian si "Kuda Hitam" 2024

22 Februari 2023   20:00 Diperbarui: 22 Februari 2023   20:02 17077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi politik menjelang Pemilu 2024, rasanya perubahannya "sangat cepat". Bahkan sejak beberapa tahun lalu, hingga hari ini.  Situasi yang normal dan wajar ketika Parpol atau gabungan, entah elit maupun ketua parpol melakukan "manuver" politik menurut cara dan strateginya masing-masing, dimana salah satunya melakukan bersilahturhami sambil menjajaki kesepalatan terbentuknya koalisi yang parmanen, khususnya untuk mencalonkan Capres dan Cawapres pilihan bersama.

Sekalipun situasi Nasional dan Global, masih menghadapi dampak krisis dalam berbagai sektor  baik saat ini dan yang akan dihadapi di kemudian hari, perlu disyukuri  situasi politik dan keamanan Nasional masih dalam situasi terkendali dan aman-aman saja.

Kondisi kemarin, Hari ini, minggu ini bisa berubah cepat dalam hitungan hari bahkan minggu. Sehingga boleh disimpulkan, sekalipun telah dilakukan deklarasi Parpol secara mandiri untuk mengusung calon capres 2024, dapat dibaca baru sebagai sebatas wacana saja sekalipun ada yang sudah megksekusi secara resmi dilapangan dan mengaku sudah bersifat parmanent. Karena calon tetap pilpres  yang ditetapkan resmi nanti harus juga memiliki Cawapres.

Nah mungkin, Capres-nya sudah kelihatan lebih matang dibandingkan Cawapres yang masih dicari dan diertimbangkan secara matang. Karena pasangan calon kedua-duanya harus populer, putra atau putri terbai bangsa yang memiliki rekam jejak yang baik dan memiliki elektabilitas yang cukup tinggi untuk menarik simpati rakyat (pemilih). Sehingga pasangan calon (Paslon) dalam Pilpres 2024, kedua tokoh memiliki kontribusi yang saling menopang satu dengan yang lain dalm meraih kemenangan.

Lihat saja setiap hari, berseliweran pemberitaan, baik itu sikap elit Parpol, pandangan dan analisa Pengamat Politik bahkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh Capres dan Cawapres yang dapat dinilai dalam berbagai prespektif. Dalam hal ini, tak ketinggalan, Lembaga Survei dengan Metodologi  Ilmiahnya ikut memberikan warna tersendiri sebagai masukan parpol dan membentuk opini masyarakat secara luas termasuk capres dan cawapres itu sendiri.

Diantara calon yang digandang-gandang bakal menjadi capres dan cawapres, ada yang dari kader partai (masyarakat sipil) maupun milter. Yang menarik di sini adalah posisi sebagai capres sepertinya banyak diminati rakyat dari kalangan sipil dan posisi cawapres dari kalangan militer. Hal ini bukan kesimpulan yang pasti, karena pasca reformasi Presiden dua periode adalah seorang Purnawirawan Jendral, yaitu Susilo Bambang Yudoyono, begitu pula setelahnya baik presiden dan wakil presiden berasal dari kalangan sipil. Jadi kembali lagi, dikotomi, antara sipil dan militer, bukan sebuah harga mati apalagi dibenturkan. Semua kembali kepada Paslon itu sendiri yang dapat merebut hati rakyat dalam Pemilu 2024.

Berbicara calon Capres atau Cawares dari Purnawirawan Militer atau tepatnya disebut sebagai Tokoh Militer, diantaranya terdapat Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),  Tito Karnavian, Listyo Sigit Prabowo, Gatot Nurmantyo, Muldoko dan Andika Perkasa. Selain itu mungkin calon yang dapat dianggap sebagai "Kuda Hitam" .

Istilah "Kuda Hitam" ini, bagi saya nantinya terbukti di penghujung batas waktu penetapan bakal calon presiden dan wakil presiden. Dan jelang waktu tersebut, akan diperbincangkan melalui semua saluran komunikasi dan informasi, tentu tak ketinggalan suara dari warga net.

Karena sebuah analisa, menurut saya dari sekian nama beken selain Prabowo, yang pada dasarnya sudah lengkap persyaratannya. Memiliki Partai Politik, dan pengaruhnya di DPR RI 2019, pengalaman militer dan pemerintahan, serta tentu saja dukungan kader partai serta simpatisan. Dialah Tito Karnavian.

Nama Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D, (lahir 26 Oktober 1964). Pada saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, hingga saat ini. Serta masih kerja kers, aktif dan kreatif serta inovatif dengan gagasan-gagasan dan eksekusinya dalam kepemimpinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun