Menurut Corey Binns (2012), "Anda dapat hidup 3 menit tanpa udara, meskipun kami tidak menyarankan untuk mencobanya. Di lingkungan yang keras, turun salju, katakanlah, anda memiliki 3 jam untuk bertahan hidup tanpa tempat berteduh. Setelah tiga hari, Anda membutuhkan air, atau Anda akan binasa." Ketika tidak terpenuhi, kebutuhan dasar ini mendorong atau memotivasi seseorang. Jika Anda tidak dapat bernapas, Anda mencoba mencari cara untuk mengambil napas dalam-dalam. Jika Anda kedinginan, satu mencari perlindungan. Jika Anda haus atau lapar, Anda mencari makanan dan minuman.
Maslow (1943) berpendapat bahwa "kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling naluriah karena semua kebutuhan menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi." Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, Anda dapat bergerak maju untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tingkat yang lebih tinggi.
Media Sosial dan Kebutuhan Fisiologis
Siapa yang mengira bahwa terhubung dengan orang lain melalui media sosial bisa sama pentingnya dengan kebutuhan dasar yang dibahas di atas? Banyak dokter di bidang medis berpendapat demikian.Â
Menurut profesor UCLA Matthew Lieberman dalam bukunya Social: Why Our Brains are Wired to Connect, menyatakan: "semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan untuk terhubung secara sosial dengan orang lain sama mendasarnya dengan kebutuhan kita akan makanan, air, dan tempat tinggal" (2013).Â
Untuk mendukung klaimnya, ia mengutip lebih dari seribu penelitian yang tidak dipublikasikan dan diterbitkan yang menggambarkan selama bertahun-tahun evolusi manusia "lebih terhubung ke dunia sosial dan lebih bergantung pada dunia sosial" (Lieberman, 2013).
Untuk digambarkan dalam bidang medis, Lieberman melakukan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menunjukkan bagaimana manusia sebagai mahluk sosial. Hasil Lieberman dan rekan-rekannya sangat mencengangkan.Â
Ditentukan bahwa luka sosial (sakit) mengakibatkan sakit otak kita seperti cara otak Anda bereaksi dari rasa sakit fisik (Lieberman, 2013). Namun, ketika melihat hirarki kebutuhan Maslow, yang lebih penting, kebutuhan fisiologis.
Sederhananya, jika Anda pergi tanpa air, Anda mati. Jika Anda tanpa ponsel cerdas Anda dan tidak dapat mengakses Facebook, Instagram, atau Twitter dan lain-lain.Â
Kemungkinan "kematian" akibat kurangnya interaksi media sosial sangat kecil. Meskipun ada data empiris untuk mendukung argumen media sosial sebagai kebutuhan dasar, namun Miller tetap teguh pada argumennya bahwa meskipun media sosial berperan dalam kehidupan kita, itu memang tidak boleh dianggap sebagai kebutuhan fisiologis (dasar).
Kebutuhan KeamananÂ