Belakangan ini bahkan hingga hari ini, kita sisuguhuhin dengan berita terkait Pandemi Covid-19, suatu jenis penyakit yang dapat ditularkan atau menular dan memang berbaya. Tapi gimana kalo kita sedikit ngebhas penyakit tidak menular atau disingkat PTM, namun dampaknya tanpa kita sadar sangat  luar biasa. Memakan korban lebih tinggi dari pandemi Covid-19 itu sendiri. Dan kejadian bisa perdetik, permenit dan seterusnya setiap harinya di seluruh dunia.
Jadi, bagaimana gaya hidup anda selama ini? Dari kecil mungkin hingga dewasa, anda semaunya sendiri menganturnya. "Udahlah jangan terlalu di atur, saya ngerti kok resikonya, semuanya fine-fine aja", kira-kira jawaban saya ketika dinasehati  orang yang peduli dan mengasihi kita, sejak  masih muda hingga kini akhirnya menderita beberapa penyakit "kronis".
Saat itu serasa nyaman dan happy-happy saja dengan kehidupan pribadi saya, di luar konteks hubungan pernikahan. Artinya saya berbicara perilaku pribadi saya, khususnya gaya hidup yang berkaitan langsung dengan pola hidup yang sehat.
Bahkan di luar itu, entah karena ikut-ikutan "nakal" sejak muda, gila kerja yang gak kenal waktu, abaikan pola hidup sehat, hinga mempertahankan gaya hidup bersosialisasi di kota besar dengan kehidupan penuh "pesata pora".
Saya gak ingin curhat berlebihan, namun karena gaya hidup saya lah yang menyebabkan pola hidup sehat terabaikan, sehingga saat ini saya harus menerima konsekwensinya. Mau nyesel? Udah terlambat. Kata orang nasi sudah menjadi bubur.
Kira-kira pengantarnya gitu aja deh. Kita lanjut mendingan ke topiknya, OK?
Nah, udah tau kan "Lifestyle Disease" atau dapat diterjemhakan sebagai Penyakit Gaya Hidup. Atau ada yang belum tau, ya syukurlah kalau sudah tahu atau belum tahu namun bisa menjadi pengingat dan sedikit membagi informasi seputar perilaku kita pada umumnya.
Menurut, Jurnal MedicineNet. (12/2016), Artikel medis yang ditulis oleh  Mathur, Prashant; Mascarenhas, Leena (2019).  Dengan judul "LIFESTYLE DISEASES: Keeping fit for a better tomorrow". Yang diterbitkan The Indian Journal of Medical Research dan sebuah artikel  "Lifestyle diseases 'cost economy'". Terbitan Cape Argus. Cape Town. (09/2011)
Menyebutkan bahwa Penyakit gaya hidup dapat didefinisikan sebagai penyakit yang terkait dengan gaya hidup seseorang. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit tidak menular (PTM). Disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik , makan yang tidak sehat , alkohol , gangguan penggunaan narkoba dan merokok tembakau , yang dapat menyebabkan penyakit jantung , stroke , obesitas , diabetes tipe II dan kanker paru-paru .
Penyakit yang tampaknya meningkat frekuensinya seiring dengan semakin majunya negara-negara industri dan orang - orang yang hidup lebih lama termasuk Penyakit Alzheimer , radang sendi , aterosklerosis , asma , kanker , penyakit hati kronis atau sirosis , penyakit paru obstruktif kronik , radang usus besar , sindrom iritasi usus besar , diabetes tipe 2 , penyakit jantung , hipertensi , sindrom metabolik , gagal ginjal kronis , osteoporosis , PCOD , stroke , depresi , obesitas dandemensia vaskular .