Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

6 Media Sosial Berisiko Keamanan Tertinggi

19 April 2011   00:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:40 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1303171244213220603

[caption id="attachment_103284" align="alignleft" width="300" caption="Social Networking Logos - Google Media"][/caption]

Walaupun beberapa dari kita telah mengetahui resiko memanfaatkan media sosial. Berita ini rasanya patut di simak lagi, yang diambil dari detikiNet  Senin, 18/04/2011.

Perusahaan keamanan jaringan WatchGuard Technologies merilis daftar media sosial yang berisiko tinggi terhadap keamanan jaringan perusahaan.

Ancaman ini coba diperingatkan President & CEO WatchGuard, Joe Wang, dalam sesi wawancaranya dengan detikINET (Achmad Rouzni Noor II) di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (18/4/2011). "Menurut riset kami, ancaman terhadap jaringan korporat yang paling cepat perkembangannya saat ini," kata Wang. Dalam paparannya dijelaskan, sejumlah lembaga riset telah melaporkan bahwa Amerika Serikat kehilangan milliaran dollar AS per tahun akibat penurunan produktivitas. Dengan berbagai alasan seperti penurunan produktivitas karyawan dan ancaman terhadap jaringan perusahaan, WatchGuard pun menyusun daftar media sosial yang berisiko tinggi berdasarkan risetnya. 1. Facebook Facebook menjadi situs jejaring sosial yang paling berbahaya saat ini, karena begitu populernya di kalangan pengguna, termasuk bisnis. Dengan lebih dari 500 juta pengguna, Facebook menjadi lahan subur bagi peretas (hacker). Ditambah lagi sejumlah kekhawatiran teknis, seperti open App API (Application Programming Interface). 2. Twitter Banyak orang tidak mengira ancaman bisa datang hanya dari 140 karakter, itu adalah asumsi yang salah. Dalam beberapa kasus, posting Twitter yang pendek justru menciptakan kelemahan dari penyingkat URL. Fasilitas penyingkat URL ini memang bisa menghemat karakter, namun bisa disalahgunakan peretas untuk membuat tautan-tautan berbahaya. Selain itu, Twitter terancam serangan dari kelemahan terkait Web 2.0 dan API, termasuk juga worm. 3. YouTube Sebagai salah satu situs video terpopuler di Internet, para peretas juga mengincar YouTube. Para peretas sering membuat laman Web berbahaya yang menyamar sebagai laman video YouTube. Selain itu, para penyerang sering membanjiri bagian komentar dari YouTube dengan spam dan tautan-tautan berbahaya. 4. LinkedIn LinkedIn membawa beban lebih berat karena situs ini umumnya berorientasi bisnis. Hal ini juga menarik minat peretas karena sifatnya yang sangat terpercaya. Karena pengguna LinkedIn banyak menggunakan situs ini untuk menjalin relasi bisnis, mereka umumnya menampilkan informasi yang bisa jadi sensitif dan rahasia, tanpa mereka sadari. 5. 4chan 4chan adalah situs berbagi-pakai gambar yang cukup populer. 4chan sudah banyak terlibat dalam berbagai serangan Internet terkait 'anonymous' yang merupakan satu-satunya username yang didapatkan penggunanya. "Para hacker membanjiri forum 4chan dengan spam," kata Wang. 6. Chatroulette Situs ini memungkinkan pengguna kamera web melakukan chat dengan orang lain secara acak. Sifat website yang anonim ini menjadi target empuk bagi para pemangsa Internet. "Bisnis semakin membutuhkan peralatan keamanan untuk mengelola banyaknya aplikasi web yang mengalir masuk ke jaringan korporasi. Kami memiliki solusi itu melalui WatchGuard Application Control," kata Wang setengah berpromosi. Dengan WatchGuard Application Control, lanjut dia, para administrator TI kini bisa memilih untuk mengizinkan, memblokir atau membatasi akses ke aplikasi berdasarkan departemen, fungsi kerja, waktu dan hari, sekaligus membuat laporan pemakaian. "Kemampuan ini menjaga bisnis dari aplikasi yang tidak produktif, tidak layak dan beresiko," tandas Wang. Sumber : DetikNet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun