Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pak Raden, Sang Kreator "Si Unyil" Itu Kini Tak Punya Apa-Apa

14 April 2012   17:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:36 4423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334439064933570563

Atas keprihatinan keadaan Pak Raden inilah, teman, sahabat dekat dan beberapa seniman/budayawan serta sukarewalan  melangsungkan acara amal dan terbuka untuk umum sore tadi. Adapun hasil penggalangan dana yang terkumpul nanti, disamping untuk membantu kehidupan sehari-hari Pak Raden, termasuk juga kesehatannya akan diperuntukan untuk biaya advokasi ke pengadilan.

Aksi amal "Pak Raden Ngamen"  melalui beberapa akun twitter juga disebutkan sebagai suatu gerakan sadar dan peduli akan hak kekayaan intelektual seniman/budayawan yang sering diabaikan.

Salah seorang sukarelawan mengatakan melalui tribunnews, ada aksi penjualan pakaian yang dijual seharga 120.000 rupiah, kemudian empat buku dijual 125.000 rupiah. Pakaian jenis kaos yang dijual tersebut, berwarna kuning pudar dengan gambar wajah pak Raden yang dicetak dalam bentuk kartun.

[caption id="" align="aligncenter" width="336" caption="Koas ini akan dijual pertama kali di acara #pakradenngamen hari Sabtu, 14 April,jam 16.00 WIB. (Recent images by @_PakRaden_)"][/caption]

Untuk mengikuti perkembangan dari aksi "Pak Raden Ngamen" dapat anda ikuti melalui twitter dengan hashtag #PakRadenNgamen atau Follow @_PakRaden_  :  (A storyteller,illustrator,painter and art-song singer.Living with 2 cats: Pussy & Kacung. Contact 082124379430 & drs.suyadi1932@yahoo.com Petamburan, Jakarta) atau kunjungi http://pakraden.org/

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="@justutterly: Ini adlh bbrp lukisan yg ada di rumah @_PakRaden_ & dijual u/ mengumpulkan dana (rackcdn.com)"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun