Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Transaksi Barang ‘Virtual' Game Online, Pemain pun Ikut Berbisnis dan Menikmati Keuntungan

19 Februari 2012   21:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_172209" align="aligncenter" width="608" caption="Screenshot - Texas HoldEm Poker"][/caption]

Bagi 'pencadu' game online melalui Facebook anda tentu mengenal jenis game seperti Wafia War, Cafe World, Fish Vile, CityVille, Farmville, Texas HoldEm Poker bukan ? Permainan ini tidak akan seru apabila kita hanya memiliki modal terbatas, dalam Farmville kita mengenalnmya dengan Farm Cash dan dalam Texas HoldEm Poker kita mengenal Chips.

Memiliki modal yang cukup berarti kita akan berkesempatan untuk lebih cepat menempati level yang lebih tinggi disertai dengan profile yang lebih memukau untuk dilihat oleh teman kita yang lain, sesama 'gamer' . Ini adalah nilai gengsi sekaligus sebuah tantang oleh para pemain game online.

Apabila anda hanya memiliki sedikit modal, anda mungkin dapat mengharapkan kebaikan teman untuk menyumbangkan sedikit dari modalnya atau memberikan donasi berupa beberapa kebutuhan (gift) yang anda perlukan. Kalau teman anda pelit ? Nah satu-satunya jalan anda harus membelinya. Nah barang-barang atau modal yang anda beli ini disebut sebagai virtual goods.

Barang Virtual ( virtual goods ) yaitu barang non-fisik yang dibeli untuk digunakan dalam komunitas online atau game online. Istilah ini juga kadang dikenal dengan nama barang digital, untuk mencakup kategori yang lebih luas yaitu termasuk buku digital, musik, dan film.

Termasuk dalam kategori barang virtual, kita juga mengenal hadiah digital (virtual/digital gifts) dan pakaian untuk digital avatar (digital clothing for avatars). Dilihat dari bentuk virtual tesebut ada yang lebih memilih untuk menggunakan istilah layanan daripada barang.

Barang Virtual biasanya dijual oleh perusahaan yang mengoperasikan jejaring sosial , situs komunitas, atau game online . Penjualan barang virtual kadang-kadang disebut sebagai microtransactions, dan permainan yang memanfaatkan model ini biasanya disebut sebagai freemium (free + premium) games.

Jumlah pendapatan dari transaksi barang virtual oleh industri game online secara keseluruhan (global)  mencapai US $ 60.000.000.000 pada tahun 2009. Sedangkan menurut penelitian In-Stat melalui laporanya pada pada Novembaru 2010, menyebutkan bahwa pendapatan dari penjualan barang virtual melalui jejaring sosial dan  game online  telah meningkat 245% sejak tahun 2007. Penjualan barang virtual pada tahun 2007  mencapai US $ 2,1 miliar kemudian meningkat menjadi US $ 7,3 miliar pada tahun 2010.

Banyak benar ya ? Ya, karena para pecandu game itu sendiri. Bahkan untuk permainan Texas HoldEm Poker untuk user Indonesia, biasanya tidak masuk ke kantong Zinga tetapi justeru masuk ke kantong para user sendiri juga. Kok bisa ?

Walau hanya sebuah permainan, poker online ini rasanya seperti judi ‘beneran'. Kalau sudah kalah biasanya penasaran ingin bermain lagi. Seolah-olah kalau belum menang besar, belum puas. Nah kalo sudah menang besar, kita akan mencoba bertaruh pada meja dengan taruhan yang lebih besar lagi. Kalo menang ya syukur, kalo kalah ? Penasaran lagi. Mau mulai dari awal dengan taruhan kecil ? Biasanya udah malas. Maka dari itu satu-satunya jalan meminta Chips dari kawan. Kalo kawan anda pelit ?, ya terpaksa beli khan ?

Nah cara belinya ada dua cara nih, yang pertama melalui jalur resmi Zinga yaitu menggunakan credit card, paypall, Pay by Mobile, Facebook Credit dan lain-lain yang kesemuanya akan menguras kocek kita. Untuk cara kedua lain lagi, yaitu membeli Chip secara cash dari sesama pemain poker. Cara kedua ini biasanya lebih murah dibandingkan cara pertama namun harus melalui beberapa prosedur dengan resiko tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun