Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Google Doodle Hari Ini Memperingati HUT Novelis Terkenal "Charles Dickens"

6 Februari 2012   20:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi pecinta fiksi, anda tentu mengenal novelis terkenal dunia ini, Charles Dickens. Hari ini Google melalui desain kreatifnya Google Doodle memperingati ulang tahunnya yang ke 200.  Kalau anda membuka Wikipedia, anda akan menemukan artikel yang cukup panjang  tentang tokoh terkenal ini.

[caption id="" align="alignright" width="220" caption="Charles Dickens - Wikipedia.org"]

Charles Dickens - Wikipedia.org
Charles Dickens - Wikipedia.org
[/caption]

Charles John Huffam Dickens lahir di  Landport, Portsea-Inggris,  pada tanggal 7 Februari 1812. Dia adalah anak kedua dari delapan bersaudara, lahir dari pasangan John dan Elizabeth Dickens . Novelis inggris yang terkenal ini dianggap terbesar pada masa pemerintahan Ratu Victoria dari Britania Raya. Dia memiliki banyak karya-karya besar yang masih dapat ditemui sampai hari ini, bahkan banyak yang sudah diangkat ke layar lebar.  Diantaranya yang paling terkenal adalah Great Expectations, David Copperfield, Oliver Twist, A Tale of Two Cities, Bleak House, Nicholas Nickleby, The Pickwick Papers, dan A Christmas Carol.

Sebut saja,  "A Tale of Two Cities" yang diterbitkan pada tahun 1859. "Kisah Dua Kota" adalah novel terkenal dan terlaris sampai saat ini, dengan jumlah penjualan lebih dari 200 juta eksemplar. Sehingga menempati urutan karya-karya paling terkenal dalam sejarah sastra fiksi. Novel ini juga telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh ELEX MEDIA pada 6 Oktober 2010. Anda dapat menemukanya di beberapa toko buku, khususnya Gramedia.

Novel ini menggambarkan penderitaan kaum tani Prancis karena demoralisasi oleh aristokrasi Perancis  menjelang revolusi. Kebrutalan yang ditunjukkan oleh kaum revolusioner terhadap mantan aristokrat di tahun-tahun awal revolusi, dan membandingkan banyak terdapat kesenjangan sosial dibandingkan kehidupan di London selama periode waktu yang sama.

Kisah dalam novel ini  sangat menyentuh, menceritakan tentang cinta sejati dan pengorbanan di masa penuh ketidakpastian dan ketakutan.  Yang paling menonjol dalam kisah ini adalah Charles Darnay dam Sydney Carton.  Darnay adalah bangsawan Perancis yang menjadi korban angkara murka revolusi meskipun ia adalah orang yang bijak dan baik.  Sedangkan Carton adalah Inggris seorang pengacara yang sinis dan merupakan rival Darnay. Namun ketika Darnay dipenjara, justeru Carton lah yang menyelematkanya. Dia memilih untuk menempati sel tahanan dan menggunakan identitas Darnay dan membiarkan rivalnya itu bebas. Semua yang dilakukan Carton ini karena kebesaran hati dan cinta yang begitu besar kepada Lucie Manette, istri Darnay . "Jauh... jauh lebih baik begini," kata Carton sambil menyongsong kematian . Ia berkorban untuk Lucie, orang yang dicintainya, dan untuk Perancis walaupun ia orang Inggris.

Novel ini juga telah mengilhami lahirnya beberapa film. Paling tidak terdapat lima film dengan judul yang sama, "A Tale of Two Cities". Tiga film dibuat dalam versi bisu pada tahun 1911, 1917  dan 1922. Satu film hitam putih pada tahun 1935 dan satu lagi dalam film berwarna pada tahun 1958.

Film lain yang juga lahir dari kisah novel ini, antara lain,  "The Only Way " pada tahun 1927 dan History of the World, Part I pada tahun 1981.

Pada tanggal 8 Juni 1870, Dickens menderita stroke di rumahnya, setelah bekerja sehari penuh pada Edwin Drood.  Keesokan harinya, pada tanggal 9 Juni, dan setelah lima tahun kecelakaan kereta api Staplehurst pada 9 Juni 1865, ia meninggal di Hill Place Gad.    Bertentangan dengan keinginannya untuk dimakamkan di Katedral Rochester  "in an inexpensive, unostentatious, and strictly private manner" ia dikuburkan di Poets' Corner of Westminster Abbey. Sebuah batu nisan cetak beredar pada saat pemakaman berbunyi:. "Untuk mengenang Charles Dickens (penulis Inggris yang paling populer) yang meninggal di kediamannya, Higham, dekat Rochester, Kent, 9 Juni 1870, pada usia 58 tahun. Dia adalah seorang pemerhati kaum miskin, menderita, dan tertindas. Dan dengan kematiannya, Inggris kehilangan salah satu penulis terbesar yang ada di dunia...."  kata-kata terakhir Dickens, sebagaimana dilaporkan dalam berita kematian di The Times menyebutkan :

"Be natural my children. For the writer that is natural has fulfilled all the rules of art"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun