Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-Hati ! Mantan Anda Seorang "Cyberstalkers"

24 November 2011   10:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15 3362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_151440" align="aligncenter" width="650" caption="Ilustrasi - blog.safetyweb.com"][/caption]

Pernah menghadapi mantan pacar yang sakit hati dan pecemburu ? Atau seseorang yang tergila-gila terhadap diri anda, dan bertingkah aneh ? Kalo pernah, coba diingat-ingat bagaimana tingkah laku mereka. Masih mengejar-ngejar anda sampai saat ini ? Hmm... menyeramkan, kalo sampai membuat hidup anda ga tenang. Setiap hari "diterror" SMS, telepon,  email, bahkan mungkin anda sering dipermalukan dengan cerita "miring" karena ulah fitnah mereka.  Nah, ciri orang seperti ini berpeluang menjadi "Cyberstalkers".

Dua artikel saya kemarin sudah membahas tentang Cyberbaiting dan Cyberbullying. Dalam artikel terakhir, saya menyebutkan bahwa kalo terjadi  tindakan bullying pada anak-anak maka disebut sebagai Cyberbullying, sedangkan kalo terjadi pada orang dewasa disebut  Cyberstalking atau Cyberharassment. Anda bisa membaca  di tulisan saya seperti apa tindakan yang disebut bullyingitu, sehingga mendapat gambaran awal mengenai Cyberstalking. Namun karena ini terjadi pada orang dewasa tentu masalahnya sedikit berbeda dengan anak-anak.

Untuk menggambarkan Cyberstalking saya mencoba mengambarkannya lebih lanjut dalam sebuah kasus dan ini fakta. Sebut saja Lilly(bukan nama sebenarnya), seorang teman lama yang mengalami sedikit permasalahan dengan mantan pacar beberapa bulan yang lalu. Mantan pacarnya itu, berusaha mencari informasi mengenai keberadaan Lilly melalui beberapa teman Lilly, termasuk saya. Awalnya kami ga tau tujuan dibalik itu semua. Teryata dikemudian hari, kami baru tau kalo mantan pacarnya itu menyebarkan beberapa cerita "miring" tentang kisah cinta mereka dahulu kala. Namanya juga cerita miring, dibuat agak lebay dan sedikit "seram". Lalu dikirim melalui email kepada teman-teman dekat Lilly saat itu. Saya sendiri kebetulan ga mendapat email serupa, namun sebulan setelah kejadian tersebut saya mendapat forwarding email dari Lilly.  Menurut Lilly, tindakan pacarnya itu bukan saja dilakukan melalui email tetapi juga melalui Facebookbahkan sempat mengambil alih salah satu akun emailnya untuk menyebarkan berita bohong yang mencemarkan namanya. Perbuatan mantan pacar lilly ini saya sebut sebagai Cyberstalking dansang mantan disebut sebagai Cyberstalkers.

Mirip dengan Lilly, kasus ini banyak terjadi di Amerika Serikat. Salah satunya dapat dibaca di sini, 24/10/2011. Seorang pria mantan prajurit angkatan laut Amerika Serikat bernama Michael Lutz, 30 tahun. Pengadilan San Diego, menjatuhkan hukuman penjara selama 5 tahun karena  Lutz terbukti melakukan Cyberstalking dengan cara melakukan ratusan panggilan telepon ke mantan pacarnya. Lutz juga memasang alat pelacak dengan teknologi GPS dan untukl mengutit kemanapun mantan pacarnya pergi. Selain itu ia juga memasang spy software pada computer sang mantan, untuk memata-matai aktivitas internetnya. Bahkan dengan licik, Lutz sempat menyamar menggunakan akun Facebook palsu agar dapat berinterikasi dengan sang mantan agar selalu dapat mengikuti perkembangan terbarunya.

Apakah hal ini terjadi pada pria saja ? Ga ! Wanita juga terlibat dalam. Di Minneapolis, Amerika Serikat, Agustus 2011, yang bisa diabca di sini. Seorang wanita bernama Kaley Hennessy, 26 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan 40 tahun masa percobaan karena melakukan pelecehan terhadap seorang ibu (mantan iparnya) dan dua anak alaki-laki dengan berbagai cara. Selain mengambil alih akun mereka di media sosial, Kaley juga mengirimkan email keji mecemarkan nama baik mereka.  Tindakan Kaley disebut sebagai Cyberstalking.

Kejadian seperti diatas memang sering terjadi. Ketika mantan yang ingin membalas dendam setelah dia dicampakkan. Mereka ingin sekali menyakiti orang yang menolak cinta mereka. Salah satu cara yang mudah dijangkau adalah internet dan situs iklan. Masih ingat tulisan saya mengenai iklan prostitusi di sini ? Sang Cyberstalkers dapat melancarkan kemarahan mereka melalui iklan gratis tersebut. Selain itu mereka senang memanfaatkan jejaring sosial sebagai media yang ampuh menurut mereka.

Untuk kasus Lutz dan Kalay, di Amerika Serikat memang telah menerapkan aturan hukum yang cukup berat bagi pelaku Cyberstalking. Sedang untuk hukum di Indonesia, aturan ini diatur jelas dalam UU ITE dan beberapa hukum postip lainya.  Anda  juga bisa membaca soal hal ini melalui tulisan saya di sini, di sini dan di sini.

Apa yang dapat anda lakukan setelah putus hubungan "buruk" (ga secara baik-baik) dengan mantan pacar anda, apalagi  mereka tegolong cyberstalker yang kejam dan pecemburu? Langkah Pertama, bersiaplah. Mencari peringatan awal melalui Google, Bing dan Yahoo! Carilah  nama, alamat dan nomor telepon anda yang kemungkinan terpublikasi secara bebas di internet. Kalo kedapatan banyak informasi tentang anda, secapatnya anda memghapusnya. Ini adalah peringatan awal untuk mencegah aksi para cyberstalker ini. Setting Facebook anda, agar nama ga mudah dicari. Ganti nama anda dan ganti foto profil anda. Bila perlu deactivate akun Facebook anda. Apabila anda beraktivitas di media sosial lain untuk menerbitkan tulisan-tulisan anda. Beritahukan pengelolanya tentang permasalahan anda. Berhenti dulu menulis, biar perlu  deactivate sementara akun anda. Unpublish semua tulisan-tulisan anda. Apabila cyberstalker membuat tulisan tentang anda, segera laporkan pada pengelola. Mintalah teman-teman dekat anda dalam komunitas yang sama untuk membantu memantau tulisan-tulisan yang menyudutkan anda. Perlu diingat, mereka dapat ditindak apabila beraktivitas dalam media sosial, admin atau pengelola dapat membantu anda.

Langkah Kedua. Bila  anda diambang masalah atau putus dengan pacar anda, secepatnya mengubah semua password anda. Pastikan dengan password yang ga mudah mereka ketahui. Kalo dia adalah mantan kekasih yang telah tinggal serumah  bersama anda sebelumnya, segera saja install ulang operating system komputer atau laptop anda. Setup ulang smartphone anda dan  mintalah teman-teman anda  untuk ga mengirimkan informasi tentang keberadaan anda termasuk gambar atau video aktivitas anda melalui internet. Ingat bahwa yang sedang kita bahas adalah soal cyberstalker, orang yang melakukan tindakan intimidasi melalui fasilitas teknologi, jadi tidak ada kontak fisik.  Namun karena kebanyakan dari mereka ini dindikasikan sebagai Psychopath maka tidakan cyberstalker dapat berujung pada tindakan fisik di dunia nyata, oleh karena itu perhatikan langkah ketiga dan kempat di bawah ini.

Langkah Ketiga. Mintalah keluarga selalu mengawal/menemani  anda dalam aktivitas sehari-hari. Jangan biarkan diri anda melakukan aktivitas sendiri, di tempat sepi atau di malam hari. Beritahu teman kantor dan teman-teman dekat anda yang lain untuk waspada terhadap sesuatu yang mungkin saja terjadi.  Beritahukan tetangga  mengenai keadaan anda agar mereka ikut mengawasi rumah anda.  Pertimbangkan untuk mengubah sedikit pola aktivitas anda setiap hari.  Berangkat kerja mungkin sedikit lebih awal atau bahkan sedikit terlambat atau meninggalkan kantor sedikit lebih awal atau bisa juga paling akhir. Lakukan hal itu secara acak.  Jangan lupa untuk tetap menghidupkan telepon anda, siapkan tombol panggilan cepat dari ponsel anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun