Beberapa hari setelah pertemuan itu, Frida menerima email dengan lampiran (attachment) semua obrolan dia bersama Riza. Ternyata semua isi percakapan BBM maupun SMS Frida dikirim ke email pribadi tunangannya itu. Isi email yang dikirimkan tunangannya cukup singkat, dia hanya menyatakan "kalo kamu masih mencintainya, kita selesaikan pertunangan kita. Kalo kamu bahagia denganya, akupun merasa bahagia. Kalo ini akhir dari cerita kita, biarlah berlalu seiring dengan waktu berjalan. Aku ga marah, aku hanya kecewa mengapa kamu ga jujur. Aku sudah putuskan, kita akhiri saja pertunangan kita. Aku sudah bicarakannya dengan orangtuaku"
Mendapat email tersebut, Frida langsung menangis. Dia ga bisa berkata apa-apa. Dia sangat mengerti perasaan tuanangannya. Frida merasa menyesal, selama ini dia ga pernah mendapat perlakukan buruk dari tunangannya. Seorang pria dewasa, yang lembut dan sopan memutuskan untuk mengakhiri pertunangannya.
***
Cerita di atas mungkin pernah terjadi pada diri kita atau orang yang kita kenal. Kadang kita bermain api dengan orang yang datang dari masa lalu mapun yang baru kita kenal. Mungkin awalnya hanya iseng belaka, mungkin karena hanya rasa tertarik, lalu kemudian terbawa dalam permainan perasaan. Tanpa kita sadar, pasangan kita yang sangat berarti itu, kita lupakan begitu saja. Baik maupun buruk dia, sudah menjadi pilihan kita. Sudahi semua itu, sebelum menyesal kemudian.
Thanks Frida for your story.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H