Bagaikan anggur dalam cawan Setiap teguknya menawarkan dahaga ketika semakin banyak diminum Kemabukan membuat tak sadar diri
Pujian sudah menjadi candu hidup Napsu memenjarakan akal sehat Kesombongan membutakan mata Ego menjelma menjadi penyakit akut
Sirna sudah mentari kejujuran Menggelapkan hati menjadi dengki Sinarnya membakar emosi jiwa Menyengat kulit pendaki keangkuhan
Kata menjadi pembunuh mematikan Lidah menjadi racun yang berbisa Mulut menjadi ringan berujar fitnah Tulisan menjadi kedok kemunafikan
***
Disaat lengah dan Terjerembab Teriakan membisingkan telinga Mengusik setiap jiwa yang mengalah Mencari simpati tak mau kalah
Menjerit dengan segala cara Menjebak si lemah dengan tipu daya Memenuhi hasrat Kepuasaan sesat
ketika sudah tak berdaya Apa yang mau dikata ? Airmata serasa percuma saja Sesak menekan dada Jiwapun menjadi hampa
penyelesalan Selalu datang terlambat
***
Kamu dan aku sama saja Kita semua tak ada bedanya Jejak itu meninggalkan bekas Menyisakan luka Dan sakit Menggores banyak hati tanpa perduli Semua karena kuasa ego diri