Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semangat Menulisnya Luar Biasa, Dia Juga yang "Memaksa" Saya Bergabung di Sini

22 Oktober 2011   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian orang, menulis merupakan suatu hal yang mudah. Namun ada juga yang merasa kesulitan untuk menuangkan ide, informasi maupun laporan dalam sebuah tulisan. Bagi yang benar-benar sehat secara fisik, mungkin merupakan hal mudah. Tetapi bagaimana dengan mereka yang secara fisik sedang bermasalah ? Anda mungkin mengenal Kompasianer yang bernama Christie Damayanti. Dia telah menghasilkan 320 tulisan sejak 12 November 2010. Namun apakah anda tahu bagaimana dia menghasilkan tulisannya ? Hanya menggunakan jari tangan kiri, yang biasanya agak sulit digunakan oleh kebanyakan orang. Belum lagi kondisi kesehatan secara umum yang dalam proses penyembuhan, kekuatan fisik (terutama kerja otak) harus bekerja ekstra.

Ya, Christie mengalami serangan stroke pada 8 Januaru 2010 di suatu hotel di San Fransisco. Sejak itu ia harus mengikuti masa terapi dan penyembuhan yang cukup panjang hingga kini. Anda bisa membaca cerita lengkapnya di sini, yang ditulisnya sendiri. Namun Walau dalam keadaan serba terbatas, semangatnya menulisnya sungguh luar biasa. Dia memilih kegiatan menulis untuk mengisi waktu-waktu kosong sekaligus sebagai salah satu cara terapi penyembuhannya. Awalnya saya cukup khawatir dan berusaha mengikuti perkembangannya hari demi hari. Bukan saja kesehatannya namun juga tulisan yang dia hasilkan.  Karena kekhwatiran ini, tanpa ia sadari, dialah yang secara tidak langsung "memaksa" saya bergabung di sini. Pada awal-awal menulis kami sering bersitegang karena menurut saya kerja otaknya terlalu dipaksa belum lagi memperhatikanya mengetik hanya dengan menggunakan jari-jari tangan kirinya. Sedih rasanya melihat keadaanya, kadang juga sebel dengan kemauan kerasnya. Namun kekhwatiran saya tidaklah terbukti, proses pemulihan kesehatannya menunjukan perkembangan yang cukup baik. Tentu saja ini menjadi penyemangatnya untuk tetap tekun menulis.

Bobot tulisan yang dihasilkannya di Kompasiana, menurut ukuran saya cukup berat karena membutuhkan kerja ekstra otak, survei yang cukup, dan pengolahan data yang baik. Walau begitu, ternyata dia dapat membuktikan bahwa ia mampu untuk melakukan semua itu. Jujur saja, saya ikut termotivasi dengan keberadaannya. Dari 320 tulisan yang dihasilkanya di Kompasiana, 43 diantaranya dipilih oleh admin sebagai tulisan headline. Karena memiliki latar belakang sebagai Arsitek dan menggeluti pekerjaan sebagai Arsitek senior salah satu perusahaan ternama di Indonesia, tulisan yang dihasilkannya kebanyakan bertema pembangunan, perencanaan kota dan lingkungan hidup. Hal ini dapat terlihat dari 36 tulisan di rubrik metro, 37 tulisan di rubrik urban dan 25 tulisan di rubrik penghijauan. Hobinya dan pengalaman yang segudang membawanya melahirkan berbagai tulisan-tulisan menarik dan inspiratif antara lain 35 tulisan di rubrik jalan-jalan, 37 tulisan di rubrik catatan, 21 tulisan di rubrik hobi dan 15 tulisan di rubrik musik. Sedangkan untuk dunia kesehatan, dia banyak memotivasi dan mengisnpirasi banyak orang dengan 22 tulisan di rubrik medis. Dalam rubrik ini, dia banyak menceritakan pengalamnya menghadapi berbagai penyakit yang dideritanya, khususnya tentang stroke.

"Kuli Proyek" yang selalu saya juluki dengan preman proyek ini, adalah seorang kekasih yang menganggumkan. Selain cantik, semangat hidupnya mampu mengispirasi banyak orang, tak terkecuali saya pribadi. Dia mungkin selalu menyebutkan dirinya sakit, namun lewat karya-karya dan aktivitasnya setiap hari, saya cenderung menganggapnya telah pulih total. Dengan begitu saya dapat memahami apa yang dilakukannya tanpa merasa khawatir. Kalau disaat kesehatannya menurun, kami memang sering terlibat adu mulut karena salah paham. Tak lain tak bukan, semangat menulisnya yang menurut saya sudah "over dosis" menjadi dasar tuduhan yang paling utama. Namun namanya juga preman, walau sakitpun dia tetap menulis. Saya kadang kewalahan menghadapinya dalam soal ini. Anda mungkin tidak pernah tahu, bahwa sebagian dari tulisannya dibuatnya dalam keadaan dropt. Inilah kehebatan seorang Christie Damayanti yang saya kagumi.

Semangat menulis dan ide cemerlangnya yang tak pernah mati itu, mungkin dapat memotivasi anda dan juga saya pribadi, untuk tetap semangat didalam menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat untuk  banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun