Mohon tunggu...
Valentian Syahfanza P A
Valentian Syahfanza P A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional / Universitas Negeri Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember Angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Itu Merkantilisme

8 Maret 2024   01:07 Diperbarui: 8 Maret 2024   01:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mercantilisme adalah kebijakan ekonomi nasionalis yang dirancang untuk maksimalkan ekspor dan meminimalkan impor dalam suatu perekonomian. Dengan kata lain, tujuannya adalah mengumpulkan sumber daya di dalam negeri dan menggunakan sumber daya tersebut untuk perdagangan yang bersifat satu arah.

Beberapa poin penting tentang mercantilisme secara luas Akumulasi Sumber Daya  Mercantilisme bertujuan untuk mengumpulkan kekayaan dan sumber daya di dalam negeri. Ini termasuk mengakumulasi cadangan moneter melalui neraca perdagangan positif, terutama dalam hal barang jadi.

   Pengaturan Pemerintah Pemerintah memiliki peran penting dalam sistem ekonomi merkantilisme, yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan negara melalui aktivitas ekspor dan mengoptimalkan aktivitas perdagangan. Dalam sistem merkantilisme, pemerintah mengatur dan mengintervensi perekonomian negara dengan berbagai kebijakan proteksionis, kolonialis, dan monopoli. 

Pada masa merkantilisme, pemerintah Eropa melakukan kolonialisme dan imperialisme untuk mengendalikan perdagangan dan sumber daya di luar negeri. Pada abad ke-16 hingga ke-18, pemerintah mengatur jalur perdagangan darat dan laut untuk kepentingan perdagangan, menghapuskan bea-bea khusus dan mengbiayai pelayaran samudera untuk mencari komoditas dagang yang laku di pasar internasional. 

Merkantilisme juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan di dunia, serta menyebabkan interaksi dan pertukaran antara berbagai bangsa dan budaya di dunia. Namun, merkantilisme juga memiliki dampak negatif, seperti menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi antara negara-negara Eropa dan negara-negara lain, serta menimbulkan konflik dan perang antara negara-negara Eropa.Tarif tinggi, terutama pada barang manufaktur, hampir selalu menjadi fitur kebijakan mercantilisme.

   Sejarah Mercantilisme Merkantilisme adalah teori ekonomi yang mengakui bahwa kemakmuran suatu negara hanya ditentukan oleh jumlah modal atau aset. Sejarah merkantilisme dimulai dengan pengenalan istilahnya pada tahun 1763 oleh Victor de Riqueti dan Marquis de Mirabeau, serta dipopulerkan oleh Adam Smith pada tahun 1776. 

Teori merkantilisme dominan di Eropa abad 16 hingga abad 18 dan mendorong kebijakan ekonomi nasional yang mencakup kebijakan untuk mengakumulasi cadangan devisa melalui neraca, mendorong ekspor dan mengurangi impor, serta mengatur koloni dan jajahan luar negeri.

   Penerus Beberapa komentator berpendapat bahwa mercantilisme masih diterapkan dalam ekonomi negara-negara yang sedang mengindustrialisasi, dalam bentuk intervensi ekonomi.
Jadi, secara singkat, mercantilisme adalah kebijakan yang berfokus pada akumulasi kekayaan dan sumber daya sambil menjaga neraca perdagangan positif dengan negara lain.

Berikut adalah contoh kasus mercantilisme

1. Perdagangan Kolonial Spanyol
   - Pada abad ke-16 hingga ke-18, Spanyol menerapkan kebijakan mercantilisme dalam perdagangan kolonialnya. Mereka mengumpulkan kekayaan dari koloni-koloni Amerika dengan mengimpor emas dan perak, serta mengenakan tarif tinggi pada barang-barang manufaktur yang masuk ke Spanyol. Tujuan utamanya adalah mengakumulasi kekayaan dan memperkuat kekuasaan Spanyol.

2. Manufaktur di Inggris
   - Inggris pada abad ke-17 dan ke-18 juga menerapkan mercantilisme. Mereka mengembangkan industri manufaktur dan membatasi impor barang manufaktur dari negara lain. Dengan demikian, mereka menciptakan neraca perdagangan positif dan mengakumulasi kekayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun