Selepas interval, Bilqis yang tidak menyerah ini terus berusaha mendominasi permainan dan mengahadapi perlawanan yang diberikan Akane hingga Akane pun kesulitan menghadapi permainan ciamik yang diberikan oleh Bilqis.Â
Bilqis pada akhirnya mulai mengungguli Akane dengan poin 14-13 dan berhasil konsisten mempertahankan permainannya hingga game kedua ini selesai dengan hasil poin akhir 21-19 dimenangkan oleh Bilqis.
Pada akhir pertandingan, Bilqis sempat diwawancara dan memberikan pernyataan bahwa ia sama sekali tidak menyangka dapat memenangkan pertandingan ini.
"Tidak menyangka bisa menang, soalnya dia peringkat satu dunia. Sangat senang bisa mengalahkan Akane" kata Bilqis setelah pertandingan di Impact Arena, Bangkok.
Selain itu, ia juga berusaha meyakinkan diri sendiri saat bertanding dan selalu ingat akan pesan kedua orang tuanya.
"Pokoknya yang penting yakin saja sama diri sendiri, jangan banyak mati sendiri dulu saja dan tekniknya bikin dia lari-lari terus. Orang tua juga berpesan untuk selalu percaya diri karena kita pasti bisa asal ada kemauan. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, apapun bisa terjadi." Kata Bilqis.
Nah, setelah membicarakan bagaimana kemenangan Bilqis dapat diraih, sebenarnya siapa sosok pebulutangkis muda Indonesia Bilqis Prasista ini ? Bilqis Prasista atau yang akrab disapa Bilqis ini, ternyata adalah anak dari pasangan legenda bulu tangkis Indonesia yaitu Joko Suprianto dan Zelin Resiana. Bilqis yang lahir di Magelang pada 24 Mei 2003 dan sebentar lagi akan menginjak usia 19 tahun ini ternyata telah memiliki darah pebulutangkis hebat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya.
Dilansir dari Wikipedia, Ayahnya, Joko Suprianto adalah mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang sekarang aktif menjadi pelatih timnas bulu tangkis Indonesia. Sejak tahun 1986 sampai tahun 2000 ia selalu ditunjuk untuk membela tim Piala Thomas Indonesia dan berhasil menang walaupun sempat menelan kekalahan dari beberapa atlet tunggal putra Malaysia yaitu Foo Kok Keong dan Rashid Sidek.Â
Selain itu, ia juga memenangkan Kejuaraan Dunia IBF pada tahun 1993 di final dan juga memenangkan pertandingan melawan Paol-Erik Hoyer Larsen pada 1996. Kala itu, ia merupakan atlet nomor kedua dunia di atas Poul-Erik Hoyer Larsen yang berada di urutan ketiga.
Selain ayahnya, ibu dari Bilqis yaitu Zelin Resiana juga merupakan pemain bulu tangkis Indonesia era 1990 sampai 1999-an. Ia dikenal sebagai pebulutangkis putri yang sukses bermain di ganda putri maupun ganda campuran kala itu. Prestasinya tentu tidak diragukan lagi dimana ia bersama Eliza Nathanael dalam ganda putri berhasil menjuarai AS Terbuka, Indonesia Terbuka dan SEA Games.Â