Setiap media, terutama sebagai media korporat diwajibkan untuk memiliki manejemen media; diperuntukan sebagai proses pengelolaan komunikasi yang efektif. Terutama bagi media korporasi, dituntut bisa melakukan atau beradaptasi untuk konvergensi secara cepat. Konten dari manajemen korporasi juga memiliki akomodasi serta target audiens yang lebih luas, hingga international.
Di dunia ini banyak sekali media korporasi yang berjalan, salah satunya ialah New York Times; menjadi salah satu media yang berpengaruh dan berhasil untuk bisa tetap berdiri di tengah perkembangan era digital sekarang. Kesukesan yang NYT (New York Times) dapatkan, tidak terlepas dari peran manajemen medianya.
Manajemen media dari NYT mengalami transformasi disetiap eranya. NYT sadar, sebagai media informasi; sebagai sumber informasi bagi masyarakat, perlu mementingkan konsumen. Kemudahan dalam akses, semakin menjadi nilai tambah bagi media. Dalam melakukan manajemen suatu media korporasi diperlukannya sebuah perencanaan. Pada perencanaan ini, strategi di ciptakan untuk mencapai tujuan tertentu. Segmentasi terkait identifikasi pasar dari segi internal dan juga eksternal menjadi langkah awal dalam manajemen media. NYT mengaitkan artikel dengan berbagai emosi, pandangan, trend, serta topik yang didasari oleh survei, kemudian diterapkan kedalam kontennya.
New York Times (NYT) tidak melakukan kontrol yang ketat terhadap akses konten, mereka secara terbuka memperlihatkan seberapa banyak masyarakat yang bersedia atau mengambil keputusan untuk mengakses konten NYT. Salah satu contoh dari pendekatan ini adalah pada salah satu konten audio yang mereka tawarkan. Karena hal ini, audiens dari podcast tersebut terdata secara jelas, dan data tersebut mengalami pembaruan secara berkala untuk memperhatikan keterlibatan audiens.
Transparansi yang dilakukan memungkinkan NYT untuk memahami lebih baik perilaku audiens mereka, sekaligus memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi dari konten yang disajikan. Dengan memantau interaksi, NYT dapat menyesuaikan strategi konten mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen, yang pada akhirnya dapat meningkatkan rasa loyalitas pada audiens dan potensi pendapatan dari iklan serta subscriber.
Perencanaan serta controlling telah dilakukan dengan baik oleh pihak media. Namun, di era digital yang terus berkembang dengan pesat, inovasi menjadi aspek yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Media perlu beradaptasi dan berkembang agar tetap relevan dan menarik bagi audiens yang semakin beragam. Salah satu strategi inovasi yang diterapkan oleh New York Times (NYT) adalah penambahan konten berupa video, podcast, serta produk multimedia lainnya. Dengan memperkenalkan berbagai format konten ini, NYT tidak hanya meningkatkan variasi konten tetapi juga masyarakat diberikan hak untuk memilih berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka.
Keberagaman konten yang disediakan oleh NYT memungkinkan audiens untuk mengakses informasi dengan cara yang paling sesuai bagi mereka. Hal ini sejalan dengan prinsip mereka, yaitu "We create multimedia ecosystems of creative content to reach your audience where they are." Dengan strategi ini, NYT berusaha menjangkau audiens di berbagai platform dan format serta memastikan bahwa informasi yang disajikan dapat diakses dengan mudah. Selain itu, strategi ini juga membantu NYT untuk meningkatkan keterlibatan audiens dan memperkuat posisi mereka dalam industri media yang semakin ketat. Melalui inovasi konten, NYT tidak hanya memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan interaktif bagi para konsumennya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
