Mohon tunggu...
Valencia SatucintaTita
Valencia SatucintaTita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

INFP

Selanjutnya

Tutup

Film

Fenomena Korean Wave Yang Bersemi Di Industri Film

16 September 2024   22:07 Diperbarui: 16 September 2024   22:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Sweet Home Season 3 (Sumber : Tangkap Layar Pribadi)

Korean Wave menjadi istilah yang mengacu pada tenarnya budaya Korea Selatan. Ketenaran budaya ini muncul dalam industri hiburan; drama-film, musik, makanan, dan sebagainya. Bagi industri film, Korean Wave sedang mengalami peningkatan peminatan. Korea Selatan banyak menghasilkan film dengan genre drama. Karya-karya yang dibuat telah banyak berhasil dikenal oleh negara diluar Korea Selatan. Peningkatan peminat ini ditandai oleh banyaknya platfrom streaming online yang memunculkan film drama Korea Selatan. Sweet Home (2020), It's Okay to Not Be Okay (2020), Crash Landing on You (2019), Vincenzo (2021), Hotel Del Luna (2019) menjadi film-film karya produksi Studio Dragon (salah satu rumah produksi film di Korea Selatan) yang laris di konsumsi oleh negara lain, salah satunya di Indonesia.

Keuntungan yang bisa didapat oleh penikmat film Korea adalah segi kualitas produksi yang mengumpuni, plot cerita yang selalu inovatif di setiap waktunya, pemain yang maksimal dalam pembawaan karakter, hingga distribusi karya yang dapat diakses secara mudah. Sebagai contoh, film drama Sweet Home (2020) menjadi film yang tidak perlu diragukan. Film ini sukses menarik perhatian penikmat film hingga ia dapat menciptakan Sweet Home Season 3 di tahun 2024.

Pembuatan cerita yang unik juga disajikan dalam film ini, dimana munculnya monster di bumi hingga para manusia perlu menyusun strategi dalam misi menyelamatkan diri. Tentu pengalaman ini tidak dapat dirasakan secara terang-terangan di dunia nyata. Maka dari itu, Studio Dragon; sebagai rumah produksi Sweet Home (2020) membuat film ini agar penonton bisa merasakan pengalaman yang baru dan berbeda.

Demi tercapainya misi ini, Sweet Home (2020) disajikan dengan kualitas CGI (Computer Generated Imagery) yang maksimal agar penonton bisa terasa masuk kedalam cerita tersebut. Untuk menambah daya tarik dalam film Korea tersebut, Sweet Home (2020) juga menggabungkan beberapa genre didalamnya. Gabungan genre romansa dan thriller menciptakan emosional yang beragam untuk penonton. Kemudahan dalam mengakses juga dapat dirasakan oleh penonton. Sweet Home (2020) telah hadir di Netflix yang secara teknis mudah dilakukan oleh orang awam. Penonton tidak perlu banyak melakukan pergerakan, seperti harus keluar rumah untuk menikmati film tersebut, dan film ini juga hadir secara luas yang dapat dilakukan streaming secara global; dalam artian semua penonton dari negara manapun dapat menikmatinya.

Dalam proses pembuatannya, Sweet Home (2020) mendapatkan campur tangan dari ahlinya. Lee Eung-bok, menjadi sutradara dari Sweet Home (2020). Kinerja dari Lee Eung-bok tidak perlu diragukan lagi. Beberapa hasil karyanya berhasil membuat para penikmat film drama Korea terkagum-kagum. Goblin (2016) dan Descendats of the Sun (2016) merupakan contoh karya buatannya yang berhasil naik daun.

Tentu bukan hanya disebabkan oleh sutradara saja, film Sweet Home (2020) ini dapat laris di kalangan masyarakat. Pemain yang memainkan karakter, dan membawakan cerita secara seksama juga menjadi salah satu kelebihan yang film ini punya. Film Korea selalu memiliki aktor-aktris hebat yang dapat memainkan karakternya dengan maksimal. Salah satu aktor hebat didalam film ini adalah Song Kang. Song Kang hadir dengan pembawaan karakter yang memuaskan. Dimulai dari ketika ia menangis, marah, bingung, takut dan perasaan lainnya, ia mampu membuat penonton ikut merasakan apa yang ia rasakan.

Kelebihan-kelebihan yang berhasil film drama Korea dapatkan, tentu tidak mempungkiri jika film Korea memiliki kekurangan. Perihal durasi, film Korea terkenal dengan menampilkan durasi yang panjang. Dengan durasi yang bisa dibilang cukup panjang, membuat penonton merasa lambat dalam memahami alur cerita. Sweet Home yang disajikan dalam 3 Season membuat penonton perlu sabar untuk mendapatkan inti cerita dan plot twist-nya.

Tidak hanya perihal durasi, aktor-aktris yang mendominasi di film Korea juga membuat batasan bagi aktor-aktris baru. Aktor seperti Song Kang, memang sudah terkenal dan tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya, namun dengan hadirnya aktor-aktris yang dominan membuat penonton hanya mengenal film Korea dari aktor besar tersebut, sehingga kemampuan atau bakat yang telah disajikan dari aktor-aktris baru tersebut tidak terlihat oleh penonton. 

Film yang Korea memiliki beberapa tentu tidak sepenuhnya sempurna. Namun dari fenomena Korean Wave yang terjadi, kualitas yang Korea usahakan, mampu memberikan pandangan baik bagi industri film dunia.Posisi industri hiburan Korea Selatan sebagai pemain penting di kancah internasional juga berhasil tercipta. Film seperti Sweet Home adalah bukti dari keberhasilan ini, di mana kualitas, cerita, dan teknologi berpadu untuk menciptakan pengalaman menonton yang memikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun