Mohon tunggu...
Valencia Dina CS
Valencia Dina CS Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dengan jurusan Psikologi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya mempunyai ketertarikan dalam membaca sebuah novel atau karya fiksi lainnya. Saya juga mempunyai minat dalam hal menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ren Descartes: Jejak Keragu-raguan Mencapai Suatu Kebenaran yang Mutlak

8 Januari 2024   17:56 Diperbarui: 8 Januari 2024   18:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ren Descartes ialah seorang filsuf Prancis pada abad ke-16. Beliau dikenal sebagai salah satu toko yang paling berpengaruh dalam sejarah Filsafat Barat. Descartes memulai perjalanan pemikirannya dengan menantang segala pengetahuan yang sudah ia terima. Dalam karyanya yang terkenal berjudul "Meditasi Metafisika" ia menciptakan suatu metode yang sekptisisme radikal, yaitu suatu yang menempatkan segala sesuatu yang pernah dipercayainya ke dalam sikap yang ragu. Prinsip tersebutlah yang dikenal sebagai frasa "Cogitu, ergo sum" yang berarti "Aku berpikir, maka aku ada". Pada hal tersebut, Descartes menganggap bahwa keraguan ialah suatu landasan yang dapat memperkuat mencapai suatu kebenaran yang mutlak. Ia juga meyakini bahwa seseorang dapat membangun pengetahuan yang kokoh melalui keraguan.

Descartes mempunyai salah satu kontribus yang besar, yaitu pandangannya terhadap dualisme substansial, yang disebut pemisahan antara pikiran dan materi. Dalam hal ini, Descartes myakini bahwa ada dua substansi yang mendasari suatu eksistensi, yaitu pikiran (res cogitans) serta materi (res extensa). Dualisme tersebut memiliki dampak besar pada pemahaman hubungan antara tubuh dan jiwa, sehingga saat ini hal tersebut masih menjadi pokok perdebatan dalam filsafat.

Pemikiran Descartes juga memberikan kontribusi yang besar pada perkembangan ilmu pengetahuan. Ia mempunyai prinsip tentang metode ilmiah dan penekanannya pada ketertiban matematika mengilhami para ilmuwan berikutnya. Dalam bidang filsafat pun, ia membuka jalan bagi perkembangan aliran-aliran filsafat baru, termasuk rasionalisme dan empirisme. Sehingga hal tersebut menimbulkan ketidaksepakatan dan perbedatan-perdebatan. Pada kritik tersebut, pandangan Descartes dianggap melahirkan suatu pemikiran berbeda yang mencoba menyeimbangkan pendekatannya yang rasionalis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun