Mohon tunggu...
Valencia Dina CS
Valencia Dina CS Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dengan jurusan Psikologi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya mempunyai ketertarikan dalam membaca sebuah novel atau karya fiksi lainnya. Saya juga mempunyai minat dalam hal menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jean-Francois Lyotard: Pemikiran Meta-Naratif dan Evolusi Postmodern dalam Dunia yang Terus Berubah

6 Januari 2024   13:04 Diperbarui: 6 Januari 2024   13:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jean-Francois Lyotard adalah seorang filsuf Prancis yang lahir pada tanggal 10 Agustus 1924. Lyotard tumbuh di periode pasca perang dunia II, yang dimana adanya perubahan sosial dan politik yang menjadi dasar bagi munculnya pemikiran postmodern. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan pemikiran postmodern. Pemikiran-pemikiran tersebut mencakup dari berbagai bidang, termasuk filsafat, sosiologi, dan teori sastra. Selain itu, Lyotard juga menawarkan kontribusi yang dapat mengubah suatu paradigma dalam filsafat dan teori sosial. Pemikirannya pada karya-karyanya, termasuk karyanya yang berjudul "The Postmodern Condition" menyoroti sebuah kritiknya terhadap meta-naratif serta penekanannya pada keberagaman pengalaman manusia.

Konsep sentral dalam pemikiran Lyotard adalah sebuah penolakannya terhadap meta-naratif, sebuah cerita besar yang menyatukan ataupun memberikan makna pada pengalaman kolektif. Ia percaya bahwa meta-naratif tersebut akan menyederhanakan kompleksitas keberagaman manusia ataupun menghasilkan bentuk pengertian yang terlalu umum. Sedangkan baginya, realitas adalah kumpulan narasi kecil dan lokal, yang dimana tidak dapat direduksi menjadi narasi besar. Di dalam salah satu karyanya yang berjudul "The Postmodern Condition" Lyotard membahas perubahan suatu fundamental dalam masyarakat pasca-modern. Ia menekankan bahwa kebenaran tidak lagi dapat didefinisikan secara keseluruhan. Karya tersebut juga menjadi pijakan-pijakan bagi pemikirannya.

Lyotard tidak hanya terpaku pada analisis epistemologis, akan tetapi juga mengajukan pertanyaan tentang etika serta politik di dalam era pasca-modern. Karena bagi Lyotard, sangat penting untuk menerima dan memahami perbedaan dalam masyarakat. Namun meskipun pemikiran Lyotard tersebut sangat menginspirasi sejumlah besar pemikir postmodern, akan tetapi kritik juga dilontarkan terkait ketidakjelasan definisinya dan kompleksitas bahasanya. Walaupun terjadi kontroversial, namun kontribusi Lyotard tetap terus memengaruhi berbagai disiplin ilmu yang tetap relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun