Seperti yang kita ketahui bahwa adanya perubahan dari zaman ke zaman yang tentu mempengaruhi seluruh kehidupan manusia. Salah satu unsur yang paling pentingnya adalah dalam hal bekerja. Dimana dalam pekerjaan pun terdapat fase yang di golongkan sebagai karyawan versi tradisional dan karyawan versi modern seperti sekarang ini. Tentu dengan adanya perubahan dari tradisional ke versi yang baru (modern) tidak dapat menjamin baik ataupun buruk secara 100%, juga tidak dapat dikatakan benar ataupun salah secara bulat 100%. Namun, dengan adanya perubahan, tentu karyawan akan mengalami perubahan yang signifikan, baik dari habit dalam bekerja, ide dan sudut pandang, sekaligus cara mereka dalam menyelesaikan sebuah masalah. Dengan adanya perubahan ini, masing-masing dari mereka pun memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat menjadi pembelajaran berharga setiap masanya. Perbedaan antara karyawan tradisional dan modern memiliki implikasi lain untuk transisi dari teknik penilaian kinerja tradisional ke pendekatan manajemen kinerja yang lebih holistik. Berikut hal-hal yang merupakan unsur yang berbeda dari karyawan tradisional dan karyawan modern.
Pertama, mengenai loyalitas dan komitmen. Sering dikatakan bahwa karyawan modern kurang loyal dan berkomitmen pada organisasi mereka dibandingkan karyawan tradisional. Karyawan modern lebih cenderung kepada karir mereka secara personal, sedangkan karyawan tradisional lebih mementingkan keamanan mereka dalam bekerja. Kedua adalah mengenai imbalan yang didapat. Semua karyawan menghargai remunerasi, tetapi karyawan baru cenderung mengharapkan imbalan lebih dari kinerja mereka yang baik daripada dari masa kerja yang lama ataupun faktor lainnya. Ketiga adalah komunikasi dan partisipasi. Karyawan baru cenderung lebih tertarik untuk berpartisipasi daripada karyawan tradisional. Dikarenakan mereka berharap mendapatkan lebih banyak informasi tentang organisasi dan operasinya, dan tentang pekerjaan mereka.
Yang terakhir adalah Pekerjaan, keluarga dan waktu luang. Karyawan tradisional akan merasa lebih puas ketika menempatkan pekerjaan mereka di atas keluarga dan waktu luang. Sedangkan karyawan baru akan mencari lebih banyak keseimbangan antara hidup dan pekerjaan. Namun adanya perbedaan yang cukup signifikan diatas, bukan ditujukan akan adanya perdebatan, menilai mana yang benar dan salah. Namun, dengan adanya perbedaan antara karyawan tradisional dan karyawan modern diharapkan adanya kolaborasi dan kesenjangan yang erat agar dapat tercipta hubungan kerjasama yang baik, selain itu juga agar dapat menjalankan visi dan misi perusahaan dengan lebih maksimal.
Selanjutnya ada tujuan. Karyawan tradisional akan lebih fokus pada tujuan jangka panjang, seperti pensiun yang aman, daripada karyawan baru yang tumbuh di dunia yang berubah dan mobilitas, dan dengan demikian kurang bersedia untuk menunda kepuasan dan penghargaan. Berikutnya adalah pekerjaan. Karyawan baru mencari pekerjaan yang menantang dan menarik yang menawarkan kesempatan untuk menjadi kreatif dan inovatif. Mereka peduli dengan nilai pekerjaan mereka bagi organisasi, dan mungkin juga bagi komunitas. sedangkan karyawan tradisional akan menerima pekerjaan rutin, dan melihat pekerjaan yang menarik sebagai bonus yang tidak terduga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H