Semarang (30/07/2021) -- KKN? Singkatan KKN pasti tidak terasa asing lagi bagi sebagian besar masyarakat saat ini. KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan bukti nyata kontribusi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya langsung dalam kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan mahasiswa Universitas Diponegoro.
Adanya pandemi virus COVID-19, tidak mengubah nilai esensi KKN yang dilakukan mahasiswa, melainkan hanya tata cara pelaksanaannya yang berbeda. KKN Pulang Kampung Tim II Undip dilaksanakan mulai 30 Juli 2021 sd 12 Agustus 2021 dengan mengangkat tema yang masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi (Covid-19) Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)".
Lokasi KKN pulang kampung salah satu mahasiswa Undip ini berada di RT 003 RW 001 Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. KKN menjadi terasa baru sekali bagi masyarakatnya karena kali pertama terdapat mahasiswa Undip dari jurusan Akuntansi yang siap membantu masyarakat dalam bidang ekonomi melalui programnya. Program yang diangkat yaitu "Elaborasi Pencatatan Transaksi Keuangan UMKM Berbasis Digital". Persiapan dan pelaksanaan program dilaksanakan pada 7-20 Juli 2021.
Program tersebut diangkat karena dalam RT 003 terdapat beberapa UMKM (mulai dari warung, penjual jajanan pasar, pedagang bawang, penjual minuman, dll) yang masih menggunakan pencatatan manual di kertas atau bahkan tidak melakukan pencatatan sama sekali. Baik sebelum pandemi maupun sesudah pandemi, pencatatan transaksi keuangan menjadi suatu hal yang penting bagi pelaku bisnis untuk selalu mengontrol perkembangan usahanya dan pedoman dalam mengambil keputusan. Terlebih lagi, meski selama pandemi, mayoritas bisnis mengalami penurunan, tetapi pedagang tidak boleh lengah dan tetap harus mengontrol keuangannya sehingga tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
Target program ini yaitu pedagang UMKM yang bersedia untuk dibimbing secara intens dan seluruh warga RT 003 yang bukan pedagang UMKM untuk mendapatkan materi secara singkat. Tujuannya supaya seluruh masyarakat RT 003 setidaknya memiliki tambahan informasi atau panduan jika kelak akan menjadi pengusaha. Program ini Sebagian besar dilaksanakan secara online karena adanya PPKM dengan cara membagikan leaflet dan modul pencatatan sederhana UMKM + bonus tips berdagang selama pandemi yang dibagikan ke grup Whatsapp warga RT 003 dan secara cetak yang dibagikan secara door to door dengan protokol kesehatan. Lalu beberapa UMKM yang bersedia untuk dihubungi secara intens (via Whatsapp Chat, Call, dan Voice Note) untuk melakukan penyuluhan terkait pencatatan transaksi keuangan dengan bantuan aplikasi yang mudah yaitu Buku Warung.
Dalam pelaksanaan program ini, masyarakat terlihat cukup antusias dengan mendengarkan penjabaran singkat isi leaflet dan modul ketika dibagikan versi cetaknya secara door to door. Serta UMKM yang bersedia dibimbing secara intens, cukup reaktif dengan bertanya terkait materi dan menjalankan aplikasi Buku Warung. Sebagai pengingat masyarakat, maka leaflet juga ditempelkan dalam dinding mading RT 003 yang selalu dilewati oleh warga. Program ini dipercayai oleh Ketua RT 003 RW 001 (Bapak Irfan Prasetyo) sebagai program yang bagus dan sangat bermanfaat bagi warga, khususnya UMKM. "Aplikasinya mantep banget, ringkes dan bisa langsung liat untungnya berapa. Jadi lebih gampang", ujar Mbak Tatik selaku salah satu pedagang UMKM yang dibimbing secara intens.
Penulis : Valencia Antoni (S-1 Akuntansi 2018)
Dosen Pembimbing : Bapak Farid Agushybana,SKM,DEA, Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H