Mohon tunggu...
Valencia A
Valencia A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan Bogor

Hallo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beli Barang Preloved di Tiktok Live? Intip Lanks2nd Menjual Barang Preloved!

27 Januari 2025   10:43 Diperbarui: 27 Januari 2025   13:31 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman dan era modernisasi membuat manusia bisa berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja dalam waktu singkat. Kemudahan ini mendorong pertukaran pesan secara instan, efektif, dan efisien di satu waktu yang sama yang didukung dengan perkembangan pesat dan kecanggihan teknologi Society 5.0 yang mengarah pada ‘pergeseran masyarakat yang dramatis’ (Hendarsyah, 2019). Ditambah dengan keterbukaan platform digital di dalam ponsel, pengguna dapat mengakses banyak informasi dalam hitungan detik dan berinteraksi dalam waktu singkat melalui internet. Platform digital juga membuka kesempatan untuk melakukan bisnis online sehingga membuka peluang lebar bagi para pedagang untuk membuka ataupun memperluas usaha mereka ke dalam platform digital, seperti juga mengubah usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga menciptakan dan menangkap nilai atau hasil (Sirodjudin dan Sudarmiatin, 2023). Transformasi bisnis digital ini dapat dilihat melalui perkembangan di beberapa platform, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Tiktok Shop. Perubahan ini mengambil alih perspektif dan tujuan bisnis-sentris, strategi dengan fokus transformasi produk, proses, dan aspek organisasi atau unit usaha karena teknologi baru (Putri dan Hariyanti, 2022).

Setidaknya ada 5 manfaat mengembangkan strategi bisnis digital (Arifiani dan Furinto, 2022), yaitu 1) Peningkatan pengumpulan data (mengenai konsumen); 2) Manajemen sumber daya yang lebih besar; 3) Mendorong budaya digital; 4) Meningkatkan produktivitas; dan 5) Meningkatkan kelincahan. Dalam penggunaan dan kemudahan akses, platform digital tersebut berusaha memaksimalkan performa mereka untuk menjadi platform bisnis terdepan dan pilihan di benak konsumen, termasuk dengan cara kerja Tiktok Shop.

Tiktok Shop memberikan gambar produk, harga, diskon menarik, kolom komentar / reviews (baik bentuk kalimat maupun visual), kolom pesan antara penjual dan pembeli, dan fitur Tiktok Live untuk menghubungkan langsung penjual dan pembeli seperti melakukan video call. Tiktok Live membantu menjawab kebingungan dan rasa penasaran calon konsumen bilamana produk tidak sesuai foto ataupun dengan ulasan sehingga calon konsumen dapat bertanya melalui kolom komentar secara langsung mengenai produk untuk dapat memastikan.

Melihat transformasi bisnis digital yang begitu cepat tentu juga mendorong perilaku konsumen yang di banyak industri berubah (Putra, 2022). Terlebih dengan berbagai pasar dan produk yang ditawarkan dalam satu platform secara ringkas membuat konsumen juga mempertimbangkan keinginan membeli, baik untuk barang baru maupun bekas / preloved. Barang-barang second hand yang masih dalam kondisi bagus, baik, dan minim kerusakan masih dapat dijual-belikan dengan harga tertentu yang memudahkan sebagian orang yang ingin memiliki barang tersebut dengan harga lebih terjangkau dapat memilikinya walaupun bukan barang baru.

Hal ini dilihat sebagai peluang oleh usaha oleh Lanks2nd, toko yang menjual barang preloved / second hand dengan kondisi bagus dan harga terjangkau. Dengan nama akun @lanks2nd_store di Instagram dan Tiktok, toko ini mengunggah barang dagangan mereka, mulai dari sepatu ukuran besar hingga kecil, totebag, baju, dan sweater. Adnan, selaku karyawan Lanks2nd, mengatakan bahwa pengaruh bisnis digital (seperti media sosial) juga membantu Lanks2nd menjangkau lebih personal dan mengerti ketertarikan yang sedang hangat di kalangan masyarakat. Hal ini seraya dengan mendukung strategi penempatan misi dan sasaran dengan meningkatkan kekuatan dari eksternal (pembeli) dan internal (penjual) dengan mengatur kebijakan dan implementasi untuk memenuhi tujuan dan sasaran (Safitri dan Fajrin, 2019).

1. Peningkatan Pengumpulan Data
“Platform digital membantu menjangkau banyak orang sekaligus tanpa mengeluarkan biaya besar, bikin jadi lebih praktis dan efisien. Selain itu, kami juga memberikan deskripsi dan foto yang detail supaya konsumen tahu persis apa yang mereka beli,” ujar Adnan terkait penggunaan platform digital untuk memaksimalkan bisnis Lanks2nd.

2. Manajemen sumber daya yang lebih besar
Di sisi lain, Adnan juga melengkapi bahwa dengan adanya trend jual-beli preloved juga mendukung kelestarian lingkungan dengan menggunakan barang tidak terpakai kembali atau secara reuse. Dengan adanya reuse barang-barang yang sebelumnya sudah tidak terpakai dari pemilik lama bisa menjadi barang baru dan terpakai oleh pemilik baru.

3. Mendorong budaya digital
“Peran kami untuk menunjukkan kalau preloved itu bisa tetap bagus, unik, dan layak dibeli. TikTok Live membantu kami menjelaskan produk secara langsung, seperti menunjukkan detail barang atau menjawab pertanyaan konsumen. Interaksi langsung ini bikin konsumen lebih percaya dan tertarik untuk membeli,” tambahnya.

4. Meningkatkan produktivitas
Kemudahan ini bisa menjadi kekhawatiran di kalangan konsumen, di sisi lain tantangan ini menjadi tolak ukur produktivitas. “Tantangan terbesar mungkin membangun kepercayaan konsumen. Kadang ada yang ragu karena barang preloved dianggap kurang berkualitas. Selain itu, ketersediaan stok juga jadi tantangan karena barang preloved biasanya terbatas jumlahnya. Kami selalu melakukan pemeriksaan untuk setiap barang yang akan dijual. Mulai dari mengecek kondisi fisik, memastikan tidak ada kerusakan, sampai membersihkan barang. Selain itu, kami juga memberikan deskripsi dan foto yang detail supaya konsumen tahu persis apa yang mereka beli,” ujar Adnan.

5. Meningkatkan kelincahan
Pemakaian kembali barang-barang tersebut juga memiliki nilai kelayakan dan keseruan tersendiri bagi calon pembeli. Konsumen dapat menilai dan mengukur daya tarik yang dimiliki oleh toko untuk memastikan akan beli atau tidak. Ketertarikan ini menjadi pemancing pergerakan Lanks2nd untuk lebih aktif dan lincah mencapai para konsumennya.

Ari, selaku pembeli sekaligus pemakai produk Lanks2nd, menyatakan bahwa terdapat keunikan dari barang-barang yang ia beli preloved (second hand) dengan didukung dari segi keterbatasan produk dan harga yang terjangkau. “Kualitas barang yang bagus dengan harga yang sesuai. Selain itu, saya juga lihat reputasi penjualnya—apakah ulasannya bagus dan informasinya jelas. Saya biasanya melihat ulasan dari pembeli lain untuk membuat saya merasa aman untuk berbelanja,” ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun