Mohon tunggu...
Kisty Merryant Valdez
Kisty Merryant Valdez Mohon Tunggu... -

"gadis yang baru melihat dunia .\r\ndan akan terus memperdalam ilmu sampai ajal menjemput"\r\n\r\ncollege student . AB Bloodtype . UNSOED COMMUNICATION . water is my life

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Apa yang Terjadi Jika Adam dan Hawa Tidak Diturunkan ke Bumi?

19 Juli 2014   11:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:54 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14057192471351676074

Apa yang terjadi jika Adam dan Hawa tidak diturunkan ke bumi?
apakah memang sudah menjadi suratan takdir manusia diturunkan ke bumi? Lalu apa yang terjadi jika umat manusia tinggal di surga pada awalnya?

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang paling sempurna diciptakan Allah swt. Dia memiliki nafsu dan juga akal. Oleh karena itu, seluruh makhluk ciptaan Allah diperintah untuk bersujud kepada Adam,hanya iblis lah yang tidak. Itulah keistimewaan dari manusia. Dia bisa berpikir,bisa merasakan lapar ,haus, senang, dan sedih. Manusia memiliki banyak segala kelebihan. Pikirannya selalu berkembang dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Manusia itu makhluk cerdas. Bahkan katanya orang jenius seperti Einstein hanya menggunakan 5% dari kemampuan otaknya. Oleh karena manusia memiliki nafsu dan akal, maka manusia itu tidak akan pernah merasa puas. Itulah sifat dasar manusia. Lihat saja kerusakan di bumi ini ,bukan tanpa sebab melainkan oleh perbuatan manusia itu sendiri yang selalu mengeruk keuntungan dan tidak pernah puas. Keadaan bumi sekarang jauh berbeda dengan yang dulu. Pemanasan global telah dirasakan dimana-dimana,hutan sebagai paru-paru dunia juga semakin sedikit daerahnya, hewan satu persatu punah karena habitatnya terganggu, jatuhnya perang dan korupsi serta haus kekuasaan merajalela. Manusia selalu lupa dengan nikmat yang diberi dan selalu tak pernah puas. Bahkan yang lebih miris,ada yang sampai bunuh diri merasa di dunia begitu menderita. Padahal orang yang bunuh diri itu masih memiliki segala kelebihan yang diberi Allah. Kenapa sampai bodoh untuk bunuh diri? Kenapa tidak bersyukur dengan apa yang di punya? Kenapa kita lupa untuk melihat ke bawah melihat orang yang jauh menderita dibanding kita?

Sadarkah karena sifat dasaritulah manusia diuji dan diturunkan ke bumi? Jika umat manusia sedari awal menetap di surga dan kebutuhan nya tercukupi ,apa manusia akan selalu ingat dengan nikmat yang diberi dan senantiasa bersyukur kepada pencipta-Nya?
apa ada yang bisa menjamin manusia dapat terus bersyukur dan menekan nafsunya jika tidak diuji keimanannya? Tidak. Oleh karena itu Allah menguji keimanan seseorang dengan memberikan ujian. Dan karena itu pula Adam diturunkan ke bumi untuk diuji keimanannya sampai ke anak cucunya agar senantiasa ingat kepada Allah subhnanahuwa ta'ala.
jangan pernah menyalahkan Adam dan Hawa yang tergoda iblis memakan buah khudi sehingga umat manusia ditakdirkan untuk turun ke bumi. Sadarilah ,memang sifat dasar manusia demikian.

Oleh karena itu semakin seseorang di uji,semakin Allah menyayanginya. Ditambah seseorang yang diuji selalu mengingat Allah dan berprasangka baik terhadap-Nya. Allah tidak melihat dari banyaknya harta yang kita miliki. Allah juga tidak melihat keelokkan rupa yang kita punya. Tapi Allah melihat keimanan kita. Allah menilai keimanan kita yang setia kepada-Nya. Fisik dan harta bisa saja diambil oleh-Nya sewaktu-waktu apabila kita tak pandai bersyukur.

" Dan ingatlah juga,Tatkala Tuhanmu memalumkan : sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu,dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku ,maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim :7)

Ingatlah manusia hidup di dunia ini sementara. Kehidupan sebenarnya adalah dunia akhirat. Kalian telah melihat keajaiban kelahiran tapi kenapa kalian tak percaya dengan kematian itu sendiri. Setiap yang bernyawa pasti mati.

"Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia ,padahal kehidupan dunia itu dibanding dengan kehidupan akhirat,hanyalah kesenangan yang sedikit"

(QS. Ar ra'd : 26)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun