Mohon tunggu...
vaizul azkya
vaizul azkya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Kelas PBS A

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia

11 November 2022   07:30 Diperbarui: 11 November 2022   08:58 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 28 oktober 1928, bangsa Indonesia mendeklarasiakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan melalui sumpah pemuda. Dalam prosesnya, bahasa Indonesia mengalami panjang yang sangat panjang hingga akhirnya resmi diakui sebagai bahasa nasional Negara Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan dalam negara, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. 

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebangsaan, identitas nasional, dan media penghubung antardaerah dan antarbudaya, serta media pemersatu suku, budaya, dan bahasa yang ada di nusantara. Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, dan alat penghubung tingkat nasional serta alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai sebuah bangsa yang dibangun atas dasar keberagaman suku, bahasa, dan negara, keputusan untuk menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional bukanlah perkara yang mudah. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan beragam, 47 persen dari jumlah tersebut berasal dari suku Jawa. Artinya, bahasa Jawa merupakan bahasa yang paling banyak penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Jawa tidak dipilih sebagai bahasa nasional. Di sisi lain, bahasa Melayu yang menurut sensus tahun 1930 hanya memiliki 1,6 persen penutur, dipilih sebagai bahasa persatuan Indonesia yang kemudian dikenal dengan bahasa Indonsia. 

Pemilihan bahasa Melayu sebagai akar dari bahasa Indonesia adalah karena bahasa melayu merupakan bahasa yang dipakai pada masa kerajaan sebagai bahasa penghubung bagi penutur yang tidak memiliki bahasa yang sama di wilayah nusantara. Selain itu, bahasa melayu telah banyak dipakai oleh para nasionalis. Hal ini mendorong para pemuda menjadikan bahasa melayu yang ke udian disebut bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dalam deklarasi sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Saat itu, bahasa Indonesia masih berstatus sebagai bahasa persatuan hingga akhirnya diresmikan sebagai bahasa nasional setelah kemerdekaan Indonesia.

Sebagai bahasa yang bukan berasal dari penduduk mayoritas, dapat dikatakan bahasa indonesia berkembang dengan sangat baik. Insdonesia sendiri bukanlah satu-satunya  bangsa yang dibangun diatas keberagaman bahasa. namun demikian tidak banyak negara di dunia yang berhasil menjadikan salah satu bahasa yang ada di negaranya sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan yang mendapat penerimaan yang baik dari masyarakat yang bukan penutur bahasa tersebut. 

Di India misalnya, pada tahun 2001, formulir-formulir resmi untuk sensus harus dicetak dalam tujuh belas bahasa sedangkan di Indonesia yang jumlah bahasanya jauh lebih banyak, formulir resmi serupa hanya dicetak dalam bahasa Indonesia dan tidak mendapat penolakan dari masyarakatnya. Sejatinya, bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bahasa tidak bisa dilepaskan dari masyarakat itu sendiri. Ada rasa memiliki yang kuat, sehingga tak jarang, penerimaan terhadap bahasa yang dianggap asing tidak selalu berjalan dengan baik. 

bahasa tidak hanya dilihat sebagai sebuah alat untuk berkomunikasi, tetapi juga dilihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan melekat pada manusia dan masyarakat. Edwar menyebut, ada hal lain dari bahasa selain fungsinya untuk berkomunikasi. Artinya, adanya hubungan lain dalam bahasa yang menunjukan adanya hubungan bahasa dengan identitas. Kata identitas merujuk kepada kepemilikan terhadap diri sendiri dan menjadi penanda penting bagi diri sendiri. Untuk membedakan seseorang itu berasal darimana, maka identifikasi fisik saja tidaklah cukup. seseorang yang berasal dari jawa, misalnya, tidaklah memilikibanyak perbedaan secara fisik dengan orang yang berasal dari sumatera. Oleh kerena itu, Identitas seseorang juga dapat dilihat dari bahasa yang digunakan.

Bahasa dan identitas memiliki hubungan yang sangat erat, kita dapat dengan mudah membedakan mana yang merupakan penutur asli bahasa Indonesia dan yang bukan terlepas dari keberagaman logat yang ada di Indonesia. Bagi sebuah negara, bahasa adalah ruh  sekaligus hal yang sangat penting bagi negara tersebut. Apabila dikelompokan, ada tiga macam bahasa yang digunakan di Indonesia yaitu bahasa nasional, bahasa daerah dan bahasa asing. Tentu saja, ketiga bahasa tersebut digunakan secara bergantian dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 

Bahasa daerah biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat dekat, ataupun dengan orang yang memahami bahasa yang sama dalam percakapan yang lebih santai. Sedangkan bahasa Indonesia biasanya digunakan untuk berkomunikasi dalam lingkup yang lebih luas, dengan orang yang tidak berbahasa daerah yang sama dan dalam konteks yang lebih formal. Meskipun saat ini, banyak keluarga yang sudah tidak menggunakan bahasa daerah dan lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mereka gunakan dalam keluarga. Sedangkan, bahasa asing digunakan dalam skala internasional ketika seseorang harus berkomunikasi dengan orang lain dari negara yang berbeda, meskipun saat ini, banyak anak muda mencampurkan penggunaan bahasa asing dalam percakapan hariannya. jika dilihat dari penggunaan bahasanya, dapat dikatakan seorang yang berkebangsaan Indonesia setidaknya memiliki minimal dua buah identitas, Yaitu identitas suku bangsanya dan identitas nasionalnya. 

Oleh karena itu, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sangat berperan untuk mempertahankan identitas nasional bangsa Indonesia. Penguatan identitas nasional bangsa Indonesia sebenarnya dapat dilakukan dari hal kecil yaitu penggunaan bahasa Indonesia. Semakin kita bangga menggunakan bahasa Indonesia, maka semakin kuat identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia oleh seluruh masyarakat Indonesia dapat menimbulkan perasaan kepemilikan yang sama diantara masyarakat Indonesia yang beragam. Hal ini dapat memperkuat rasa nasionalisme kita di antara masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun