Mohon tunggu...
vaizul azkya
vaizul azkya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Kelas PBS A

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan antara Islam dan Ideologi Pancasila

26 September 2022   07:42 Diperbarui: 26 September 2022   07:52 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai agama yang menekankan kasih sayang dan cinta terhadap segala sesuatu, Islam sangat adaptif dalam segala bidang kehidupan. Islam adalah pandangan hidup yang komprehensif yang mengatur semua aspek kehidupan individu dan sosial. Kedalaman nilai-nilai filosofis Pancasila dan pengejawantahannya terhadap ajaran Islam memperkuat identitas keagamaan kita sebagai negara Indonesia. 

Bung Karno berharap bahwa agama yang beradab adalah agama yang menghormati semua orang yang menganut agama yang ada saat ini. Warga negara Indonesia dan umat beragama selalu mengingat nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan kehidupannya. 

Agama dan Pancasila adalah dua hal yang melekat pada nilai-nilai sosial budaya Indonesia. Kedua pernyataan ini tidak bertentangan, karena nilai-nilai agama terkandung dalam Pancasila. 

Pancasila yang menjadi falsafah bangsa dan sumber nilai-nilai yang terkandung dalam konstitusi merupakan hasil ijtihad atau nalar independen para pemimpin Muslim selama perjuangan kemerdekaan. Banyak ulama dan tokoh yang menyatakan bahwa Pancasila adalah anugerah terbesar dari umat Islam dan tokoh-tokoh Islam untuk Republik ini. 

Kita tentu ingat sejarah terbentuknya Pancasila yang awalnya bernama Piagam Jakarta. Dokumen ini merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia dan tetap relevan hingga saat ini. Persatuan dan keutuhan bangsa merupakan hal yang sangat penting, seperti halnya menghormati hak-hak seluruh warga negara Indonesia, apapun keyakinan agamanya. Banyak yang percaya bahwa semangat besar umat Islam ini memiliki nilai kebangsaan yang sangat tinggi. 

Terdapat persamaan antara rumusan nilai-nilai Pancasila dengan Perjanjian Hudaibiyah pada masa Nabi Muhammad SAW. Nabi ingin menunaikan ibadah haji ke Mekah. Kaum Quraisy Mekkah pada waktu itu belum memeluk Islam, sehingga mereka beranggapan bahwa kedatangan kaum muslimin dari Madinah bertujuan untuk menyerang kaum Quraisy. 

Mengarah pada kesimpulan dari perjanjian Hudaybi. Nabi Muhammad dan kaum Quraisy di Mekah melakukan negosiasi alot untuk mencapai kesepakatan. Nabi Muhammad (saw) sangat lembut dan bijaksana dalam melakukan negosiasi. 

Bahkan sahabat Nabi Muhammad pun menganggapnya terlalu lembut dan toleran. Tidaklah sulit bagi umat Islam Madinah untuk menaklukkan kaum Quraisy dalam waktu singkat dengan cara kekerasan, karena jumlah umat Islam yang banyak dan pasukan perang yang terlatih pada waktu itu. 

Namun, Nabi Muhammad (SAW) lebih suka bersikap lemah lembut, sabar, dan pantang menyerah dalam bernegosiasi. Ketika perjanjian hendak dimulai dengan kalimat "Bismillahirrahmanirrahim", kalimat ini tidak disetujui oleh Suhail dengan alasan bahwa nama "rahman dan rahim" bukanlah sebuah nama yang dikenal kaumnya dari kaum Quraisy. 

Maka kalimat itu diubah menjadi "bismikallahumma" (dengan nama-Mu ya Allah). Patut dicatat bahwa ketika perjanjian hendak disetujui oleh kedua belah pihak, Suhail menolak ungkapan "Muhammad Rasulullah" karena orang Quraisy saat itu tidak mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Oleh karena itu, kalimat tersebut diubah menjadi "Muhammad bin Abdullah". 

Nabi Muhammad dikenal dengan sikap lembut dan kesabarannya. Ini adalah kualitas penting yang harus dimiliki seorang pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun