Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mencuri banyak perhatian, dengan metode pendekatan berbeda sesuai kondisi yang ditempat, Para mahasiswa dituntut untuk bisa kreatif.
5 mahasiswa jurusan Teknik mesin yang tergabung dalam kelompok 73,PMM 2022 gelombang 1 memilih Panti Asuhan Salman yang terletak di Daerah kecamatan sukun, Kota Malang menjadi lokasi pengabdiannya. “Dengan kondisi yang terus berubah dan kebutuhan yang berbeda, kita mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi dan melakukan perubahan kearah yang lebih baik” tutur salah satu ke-5 anggota tersebut.
Media tanam Hidroponik dipilih menjadi salah satu program utama mereka. Sebelumnya, media tanam hidroponik sudah tidak asing bagi kebanyakan masyarakat karena sudah banyak yang mengembangkannya menjadi ladang bisnis. Metode yang simpel, minim perawatan dan mengemat tempat menjadi alasan utama banyak masyarakat beralih menggunakan metode ini.
Alasan tersebutlah yang membuat mereka ber-5 bergerak mengangkat ini menjadi program unggulan, sebelumnya mereka juga telah berkonsultasi dengan pengurus panti dan tentunya dosen pembimbing kelompok terkait edukasi dan wirausaha di lingkup hidroponik.
Media tanam hidroponik yang terbilang unik, namun jarang dikulik oleh Sebagian kalangan membuat beberapa dari mereka masih belum paham mengapa media tanam ini bukan media tanam biasa. Dengan konsep bertingkat yang mengemat tempat, media tanam ini mengandalkan sistem pengairan secara terus menerus yang berarti menggunakan alat pompa air elektrik sebagai mesinnya. Biasanya tanaman yang dikembangbiakan berupa sayur-mayur. Bukan tanpa alasan, sayur-mayur dipilih karena umur tumbuhnya yang relatif cepat dan bisa dikonsumsi ataupun di kembang-biakan untuk nantinya dijual.
Berangkat dari point diatas, para mahasiswa ini meng-edukasi terkait media tanam Hidroponik, membuat Bersama media tanamnya , sampai dengan menanam hingga bisa dipanen. Tak hanya itu, mereka juga mengedukasi bahawasanya dari hal simpel semacam ini, dengan ketekunan dan sifat rajin, ini bisa menjadi ladang wirausaha dan sudah dibuktikan oleh banyak masyarakat.
Dari edukasi semacam ini, kita harap mereka bukan hanya bisa paham cara kerjanya, tetapi juga dapat memanfaatkan ilmu yang telah diberikan untuk nantinya bisa di kembangkan.”tutur Dolly Salwansyah, selaku koordinator PMM kelompok 73.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H