Mohon tunggu...
VAHRA DEVINTA
VAHRA DEVINTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Instansi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Mahasiswa KKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan 97: Kunjungan UMKM Pabrik Tahu di Desa Wates

5 Februari 2024   09:13 Diperbarui: 5 Februari 2024   09:30 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kunjungan yang menginspirasi ini, Kelompok KKM 97 berkesempatan menjelajahi UMKM Pabrik Tahu yang dipimpin oleh Bapak Ansori Supratman sejak tahun 2015. Pabrik yang terletak di Rt 2 Rw 6, Wates ini bukan hanya pusat produksi tahu, tetapi juga cerminan keterampilan dan dedikasi seorang pengusaha lokal.

Pertama-tama, penelusuran dimulai dengan pengetahuan tentang pemilik pabrik, yaitu Bapak Ansori Supratman. Keberhasilan pabrik tahu ini tidak hanya ditentukan oleh inovasi dan teknik produksi yang canggih, tetapi juga oleh kepemimpinan yang kokoh dan visi jangka panjang Bapak Ansori. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi para pengusaha lokal lainnya untuk berinovasi dan bertahan dalam lingkungan ekonomi yang kompetitif.

 Kunjungan Kelompok KKM 97 memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana sebuah usaha kecil menengah (UMKM) dapat menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Ini membuktikan bahwa melibatkan diri dalam sektor UMKM dapat membantu mengatasi masalah pengangguran dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian wilayah.

Lokasi pabrik yang terletak di Rt 2 Rw 6, Wates. Pabrik yang terintegrasi dengan masyarakat sekitar tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga setempat. Ini menciptakan ikatan antara pemilik pabrik, karyawan, dan masyarakat, menciptakan sinergi yang menguntungkan untuk semua pihak.

Selanjutnya, kegiatan produksi tahu yang dimulai pada pagi hari sekitar pukul 05.00 merupakan komitmen untuk memberikan produk segar dan berkualitas kepada pelanggan. Dalam era di mana konsumen semakin memperhatikan aspek kebersihan dan kesegaran produk pangan, keputusan untuk memulai produksi sejak dini adalah langkah bijak. Ini tidak hanya mencerminkan profesionalisme pabrik, tetapi juga memberikan nilai tambah pada produk tahu yang dihasilkan.

Penting untuk mencatat bahwa produksi tahu yang sudah dikemas tidak hanya disimpan dalam gudang, tetapi diambil oleh pelanggan tetap di UMKM ini dan dijual di pasar terdekat. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan pelanggan setia tetapi juga membantu mempromosikan keberlanjutan bisnis lokal. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, pabrik tahu ini tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga pusat interaksi sosial dan ekonomi yang positif.

Kunjungan Kelompok KKM 97 ke UMKM Pabrik Tahu Bapak Ansori Supratman menciptakan kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang dinamika UMKM di tingkat lokal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari masyarakat, baik dari segi pembelian produk maupun dukungan moral. Keberhasilan pabrik tahu ini tidak hanya bergantung pada faktor internal seperti manajemen yang baik dan teknologi produksi yang efisien, tetapi juga pada dukungan dari konsumen setia dan komunitas sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun