Mohon tunggu...
VAHRA DEVINTA
VAHRA DEVINTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Instansi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Mahasiswa KKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan 97: Membangun Kearifan Lokal melalui Kegiatan Rutinan Tahlil dan Diba'an

18 Januari 2024   11:46 Diperbarui: 18 Januari 2024   11:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3.2 Foto Kegiatan Tahlil dan Burdah KKM 97 (dokpri)

Dalam menghidupkan tradisi keagamaan, terutama di lingkungan masyarakat pedesaan, Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 97 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang mengambil langkah kreatif dengan melibatkan diri dalam kegiatan rutin tahlil dan dibaan. Tidak sekadar menjalankan kegiatan  keagamaan, kolaborasi mereka dengan ibu-ibu jamaah di Dusun Wates menunjukkan upaya membangun kearifan lokal dan meningkatkan kehidupan beragama di tengah masyarakat.

Tahlil dan Dibaan selain sebagai ibadah, kegiatan ini juga menjadi momen untuk berkumpul, berdoa bersama, dan meningkatkan kebersamaan di antara masyarakat. Kelompok KKM 97 memilih untuk rutin terlibat dalam kegiatan ini sebagai wujud keaktifan  mereka dalam kehidupan keagamaan masyarakat sekitar.  Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap minggu pada hari malam selasa, malam kamis, dan malam jumat. 

Melalui kolaborasi ini, Kelompok KKM 97 tidak hanya berfokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga pada membangunan interaksi sosial dan keterlibatan komunitas. Hubungan yang terjalin antara mahasiswa dan ibu-ibu jamaah menciptakan ikatan emosional dan interaksi positif di antara mereka. Keterlibatan komunitas ini bukan hanya sebatas pada momen keagamaan, tetapi dapat menjadi pondasi untuk berbagai kegiatan sosial dan pendidikan di masa depan. Pentingnya melibatkan masyarakat secara langsung dalam kegiatan keagamaan diakui oleh Kelompok KKM 97. Melihat potensi positif dalam kolaborasi dengan ibu-ibu jamaah di Dusun Wates, kelompok ini menciptakan kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak. Para ibu-ibu jamaah membawa  pengalaman dan tradisi lokal, sementara mahasiswa membawa semangat baru dan pengetahuan akademis.

3.2 Foto Kegiatan Tahlil dan Burdah KKM 97 (dokpri)
3.2 Foto Kegiatan Tahlil dan Burdah KKM 97 (dokpri)

Bukan hanya masyarakat setempat yang mendapat manfaat dari kegiatan ini, tetapi juga mahasiswa KKM 97. Melibatkan diri dalam kegiatan rutin tahlil dan dibaan membuka kesempatan bagi mereka untuk mendalami pemahaman keagamaan dari sudut pandang yang lebih luas. Dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa dapat melihat dan merasakan implikasi nyata dari ajaran keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun