Mohon tunggu...
Vadesta Pasya
Vadesta Pasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penjelajah di atas kapuk, Pemimpi di atas bumi

Selanjutnya

Tutup

Music

Sejarah Genre Emo: Nada Melankolia Dari Amerika Serikat

11 Desember 2024   22:37 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Band Emo My Chemical Romance (Sumber: goodfon.com)


Mainstream Emo: Gelombang Ketiga Penanda Kejayaan Musik Genre Emo

Emo menjadi genre musik yang populer dan mainstream di awal abad ke-20 karena pengaruh dari band-band ternama yang mencampurkan unsur post-hardcore dan pop punk pada lagu-lagu mereka, yaitu Dashboard Confessional, My Chemical Romance, Jimmy Eat World, dan Taking Back Sunday yang akhirnya membentuk gelombang ketiga dari genre emo, yaitu mainstream emo.

 Populernya genre musik emo tersebut tidak lain disebabkan karena nada dari lagu-lagu tersebut mudah diingat yang akhirnya menarik lebih banyak macam khalayak, terutama pada kaum-kaum pemuda dan remaja di seluruh dunia. Namun, dibalik dari kesuksesan besar genre tersebut di tahun 2000-an, banyak penggemar musik emo dari gelombang-gelombang sebelumnya menolak band-band yang mengaku sebagai band emo gelombang ketiga karena genre tersebut mulai menjadi populer dan berlawanan dari ideologi emo yang sebelumnya merupakan genre musik yang independen dan bebas.

Menurut mereka emo menjadi genre musik yang telah dikomersialisasikan dan dibuat seolah-olah untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan mencampurkan unsur pop punk dan screamo untuk mencapai audiens yang lebih luas dan beragam.

Genre emo mulai meredup di akhir tahun 2000-an setelah ketenaran musik dengan genre pop punk dan screamo berakhir dan digantikan oleh band ber-genre indie rock yang kala itu mendominasi radio-radio di Amerika Serikat, seperti The Killers, Arctic Monkeys, dan Vampire Weekend. Faktor lain yang membuat komunitas emo menjadi terlupakan tak lain karena banyak band-band emo mulai melakukan perubahan pada gaya musik mereka, seperti band Paramore yang mulai meninggalkan musik bergaya emo dan pop punk menjadi band pop setelah perilisan album Brand New Eyes pada tahun 2009 dan album self-titled mereka pada tahun 2013.

Emo Revival: Gelombang Keempat Penanda Kebangkitan Musik Genre Emo

Dari tahun 2010 hingga 2024, mulai muncul beberapa band yang mengusung genre emo untuk membangkitkan kembali semangat komunitas yang telah lama redup tersebut. Munculnya band seperti Modern Baseball, The Hotelier, dan Marietta membawa kembali ciri khas emosional dan keras namun independen telah menghidupkan komunitas dan subgenre baru dari emo, yaitu emo revival.

Rilisnya album Sports oleh Modern Baseball pada tahun 2012 menjadi tonggak utama komunitas emo untuk ikut menghidupkan kembali genre tersebut dan melahirkan beberapa band yang terinspirasi lirik relatable dan etos Do-It-Yourself dari Modern Baseball. Beberapa band emo revival yang terinspirasi oleh mereka antara lain adalah Hot Mulligan yang dibentuk pada tahun 2014, Sorority Noise yang dibentuk pada tahun 2013 hingga hiatus pada tahun 2018, dan Mom Jeans yang dibentuk di California pada tahun 2014.

Sampai saat ini, genre musik emo masih memiliki sebuah komunitas yang besar secara internasional maupun lokal. Adanya band-band emo lokal di Indonesia seperti Enamore, Beeswax, Beijing Connection, dan eleventwelfth menunjukkan bagaimana genre emo akan terus berkembang dan hidup selama penggemar dan komunitas masih cinta dan peduli terhadap subkultur dan genre tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun