Perjalanan ruang angkasa pribadi akan dimulai sedini mungkin di tahun 2020, tetapi dengan harga yang lumayan mahal. NASA (The National Aeronautics and Space Administration) mengumumkan pada hari Jumat, 7 Juni 2019 bahwa ia akan membuka Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk individu pribadi dan bisnis komersial dengan tarif fantastis sekitar $ 35.000 per malam per astronot atau sekitar 500 jutaan rupiah per malam.
NASA berharap untuk mengembangkan ekonomi ruang angkasa baru di orbit rendah dengan membuka peluang untuk sektor swasta. Hal ini juga merupakan upaya lain untuk memungkinkan agen untuk menyelesaikan misi ke Mars, dan menempatkan seorang pria dan wanita pertama di bulan pada tahun 2024.
NASA berharap dapat mengakomodasi dua kunjungan jangka pendek astronot swasta ke stasiun ruang angkasa per tahun dengan pesawat ruang angkasa yang dirancang atas kerjasama kemitraan antara Boeing dan Elon Musk SpaceX, yang dikenal sebagai Program Awak Komersial (Commercial Crew Program). Misi dapat berlangsung selama 30 malam dan NASA akan menyerahkannya kepada Program Awak Komersial untuk merencanakan perjalanan dan memberikan pelatihan yang diperlukan untuk mempersiapkan astronot individual untuk ruang angkasa.
"Itu merupakan bagian dari tantangan yang kami berikan kepada mereka untuk melihat apakah sektor swasta mampu meningkatkan dan menyatukan semua itu untuk memungkinkan program ini berjalan," kata Bill Gerstenmaier, Administrator Rekanan untuk Eksplorasi dan Operasi manusia, pada konferensi pers hari Jumat, 7 Juni 2019. "Tetapi kami telah mengaktifkan fasilitas, kami telah menentukan apa yang dapat dilakukan, kami telah mencoba memberikan parameter sehingga kemudian sektor swasta dapat mengambil parameter tersebut, menyatukannya dan menyelesaikan suatu urusan bisnis."
Bisnis-bisnis komersial yang ingin melakukan bisnis di ISS membutuhkan lingkungan tanpa gravitasi, memiliki koneksi ke misi NASA, atau berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi baru.
Presiden Donald Trump berdiskusi pada hari Jumat sore, menyatakan bahwa NASA tidak seharusnya memfokuskan begitu banyak sumber dayanya untuk melakukan perjalanan ke bulan, dan sebagai gantinya harus berfokus pada Mars.
Demikian disadur dan dialihbahasakan dari website resmi Majalah TIME (time.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H