Hari Minggu pertama di bulan Oktober (7/10) saya harus menggeser jarum jam di jam dinding dan jam weker saya satu jam ke depan. Jadi bila sebelumnya jam 9.00 akan menjadi jam 10.00. Kenapa? Karena saya tinggal di Melbourne, Australia yang memberlakukan ‘Daylight Saving Time’, terjemahan bebasnya penghematan waktu di siang hari.
Canggihnya saya tidak perlu mengubah apapun di hape saya karena pada Minggu dini hari pukul 3.00 AEST (Australian Eastern Standard Time – waktu Melbourne) hape itu akan berbunyi ‘tuuut’ dan otomatis bertambah sejam!
[caption id="attachment_202799" align="aligncenter" width="496" caption="Sebelum tanggal 7 Okt 2012, foto: v4vita"][/caption] ‘Daylight Saving Time’ diberlakukan di negara-negara empat musim seperti Amerika, Inggris, Canada dan Australia dengan jadwal yang berbeda-beda tapi bertujuan satu (kok seperti Bhinneka Tunggal Ika ya?). Tujuannya adalah memanfaatkan sinar matahari atau waktu siang hari selama mungkin di musim panas karena di musim panas matahari bisa terbenam pada pukul 20.00. Dengan ditambahnya jam bisa membuat orang-orang lebih produktif ketika matahari bersinar. Semoga Anda mengerti maksud saya :)
Jadi bisa disimpulkan bahwa ‘Daylight Saving Time’ hanya terjadi di musim panas dan akan berhenti atau kembali seperti sebelumnya di musim gugur.
Di Australia ‘Daylight Saving Time’ mulai pada hari Minggu pertama bulan Oktober. Akan berubah mundur sejam lagi pada hari Minggu pertama bulan April. Karena Australia berada di ‘Southern Hemisphere’ atau bumi bagian selatan maka jadwalnya sangat berbeda dengan ‘Daylight Saving Time’ di Eropa dan Amerika. Sebut saja Amerika, di sana mulai pada hari Minggu kedua bulan April dan berakhir pada hari Minggu pertama bulan November.
Ungkapan “Spring forward, Fall back” membuat para warga negara empat musim ini mudah mengingat bahwa mereka harus mengubah jarum jam mereka dengan menambah satu jam di awal musim panas dan mengurangi satu jam di awal musim gugur.
Unik ya, pada hari Minggu (kuturut ayah ke kota eh... malah nyanyi) tanggal 7 Oktober bila dihitung sehari cuma 23 jam dan tahun depan di bulan April ketika harus memundurkan sejam akan berasa sama juga, sehari cuma 23 jam. Hmm pengalaman jetlag sejam. Hihi...
Jadi …
Sebelumnya saya menelepon ibu saya di Jogja setiap Sabtu jam 9.00 pagi waktu Melbourne (atau 6.00 WIB). Mulai minggu depan saya akan menelepon ibu tersayang pada pukul 10.00 pagi (waktu Melbourne) supaya ibu saya tidak bingung dengan perubahan jadwal komunikasi. Hehehe.
Sebelumnya saya masih bisa ‘chatting’ dengan teman di Indonesia sampai di waktu makan malam mereka. Mulai hari bulan Oktober sebelum mereka makan malam saja saya sudah menata tempat tidur.
Sebelumnya dengan perbedaan waktu Indonesia-Australia, saya berjarak hanya tiga jam lebih awal dari Jogja. Mulai hari Minggu (7/10) Jogja akan berjarak semakin ‘jauh’ … empat jam.
~avnpa~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H