Saat ini adalah cerita tentang Tommy, teman baru Kimaya yang kenal ketika magang. Hari pertama bertemu, Tommy sudah memilih Kimaya sebagai partnernya, bukan karena cinta pada pandangan pertama, tapi karena Kimaya lebih diam daripada yang lain.
Tommy jenis cowok yang berwajah playboy tapi malah menghindari cewek. Pengalaman sejak kecil yang sudah berwajah sempurna, katanya wajahnya simetris 100%, dia anti dengan orang-orang yang mencoba mendekatinya hanya karena wajahnya. Termasuk teman cewek sejak SD sampai kuliah.
Hanya Kimaya cewek yang tidak terlihat tertarik padanya. Namun dia agak kaget juga, Kimaya mengiyakan semua usulnya. Karena semua pekerjaan tetap beres bahkan di atas sempurna, Tommy merasa semakin cocok dengan Kimaya. Magang terasa lebih ringan.
"Kim, chemistry kita cocok," kata Tommy suatu hari setelah dua minggu menjadi satu tim. "Kalau ada proyek, kita satu tim terus, ya?"
Kimaya hanya tersenyum, tidak menolak maupun menerima. Itu yang membuat Tommy betah dengan Kimaya. Membuatnya penasaran ingin tahu apa yang ada di hati dan pikiran Kimaya si Pendiam ini.
Ketika supervisor mereka mencoba memisahkan Tommy dan Kimaya dalam tim yang berbeda, Tommy yang pertama protes dan meminta audiensi khusus dengan supervisor. Tak seorang pun tahu apa yang dikatakan Tommy kepada supervisor, tapi hasilnya mereka berdua kembali dalam satu tim.
"Emang kamu bilang apa sama Pak Dahlan, Tom?" tanya Kimaya yang didesak teman-temannya untuk bertanya.
"Kamu sahabat dan teman baikku," jawab Tommy enteng. Kimaya hanya terkikik geli karena tidak mungkin mengatakan itu pada teman-teman lainnya yang bertanya.Â
"Yah, gitu doang sudah nyerah ya Pak Dahlan? Entar kamu siap-siap saja kalau ditanya teman-teman," Kimaya tetap ingin Tommy menjelaskan pada yang lain.