Film Korea yang mulai tayang tahun 2018 ini bergenre drama tentang cinta segitiga. Oh Soo-Yeon seorang kurator lukisan adalah istri Jang Tae-Joon, dosen yang ambisius untuk berpolitik. Orang ketiganya adalah Shin Ji-Ho, seorang seniman, dancer dan pelukis. Cakep ini ... hihi.
Soo-Yeon menjadi tokoh utama perempuan. Scene awal dibuka seperti dalam foto ilustrasi di atas. Dibuka oleh Soo-Yeon yang berlari pagi di taman yang sepi. Adegan ini sangat simbolis menunjukkan Soo-Yeon yang percaya diri, tetap berlari - dengan kecepatan stabil dan stamina yang bagus, menandai kualitas fisik, psikologis dan hidupnya yang baik.
Lalu bagaimana posisi para perempuan di film ini walau ada bumbu cinta segitiga?
1. Saling bersaing
Soo-Yeon adalah seorang kurator sebuah galeri besar. Karirnya sudah sampai pada wakil direktur dan berambisi menjadi direkturnya. Direktur incumbent juga perempuan yang sudah mencium ambisi Soo-Yeon. Mereka tidak akur dan saling berebut kekuasaan.
Sebagai kurator, Soo-Yeon berkawan dengan para pembeli kaya. Dalam film ini, para perempuan adalah pembelinya, walau duitnya dari para suami. Persaingan antar pembeli menjadi keuntungan buat Soo-Yeon untuk mendapatkan profit. Siapa yang mendekatinya atau siapa yang bisa dia dekati adalah pembeli yang memberi keuntungan terbesar bagi Soo-Yeon.
Persaingan tidak sehat berujung pada saling mengancam. Min Hyun-A musuh bebuyutan Soo-Yeon di galeri memakai video perselingkuhan Soo-Yeon dengan Ji-Ho untuk menjebak Soo-Yeon. Lee Hwa-Ran direktur yang tidak mau digantikan juga memakai foto-foto Soo-Yeon dengan pimpinan sebagai jebakan demi keuntungan pribadi.Â
2. Siap berkorban
Di scene awal Soo-Yeon sudah menunjukkan kalau menunda punya anak. Kondisi tubuhnya cukup sehat dan siap hamil. Dokternya pun mengingatkan dia bisa menopause di usia 37 yang langsung dibantah oleh Soo-Yeon.