Di Indonesia, kita hanya mengenal dua musim. Musim hujan dan musim kemarau. Kalau mau bercanda, sebutkan juga musim buah-buahan dan musim lainnya yang semua dinamakan berawal dari musim.
Di Paris, negara empat musim. Tapi cuaca tidak terlalu ekstrim dingin ataupun panas. Terdingin hanya 8 derajat Celcius di musim dingin. Hanya saja salju sangat jarang, turun tipis-tipis kalau mau pakai istilah zaman now. Paling banyak turun hujan yang tidak bisa tertebak.
Season 2 Episode 7: The Cook, the Thief, Her Ghost and His Lover
Episode kali ini diawali dengan summer di Paris, musim terpanas menurut Emily. Terlebih lagi, apartemennya tidak ada AC dan kipas angin.Â
Yang kacau, ketika Emily berharap bisa mendinginkan diri di kantor, AC pun tidak tersedia. Kata Julien, AC adalah udara palsu, tidak normal, seperti Amerika. Nah lo.
Luc memperburuk situasi dengan menegaskan bahwa orang Amerika sukanya mengatur apapun, termasuk cuaca. Tidakkah Emily bisa menerima pemberian alam? Nah lo kedua.
Musim panas artinya hangat dan banyak serangga. Betul juga, ada nyamuk di Savoir. Ada orang berkipas-kipas. Ada apalagi ya? Emosi yang memanas? Orang jarang keluar hingga audiens ngamen Mindy sedikit? Tips menurun?
Di episode ini, Emily serius bicara dengan Alfie yang biasanya selengekan. Tentang perbandingan pekerjaan.
“Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang," adalah pepatah Jawa yang artinya bahwa pada dasarnya kehidupan memiliki banyak sisi yang kadang luput dari penglihatan kita dan kita menilai hanya dari apa yang kita lihat.
Alfie sebagai banker menganggap pekerjaannya membosankan. Dia iri pada Emily sebagai marketing, hidupnya dianggap menarik karena ada banyak pesta-pesta. Walau diprotes Emily bahwa pesta itu bagian dari pekerjaan untuk mempromosikan sesuatu.