Baru menonton setengah episode pertama, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi serial drama Korea berjudul "Nevertheless" tayang Juni-Agustus 2021 dengan 10 episode ini.Â
Alurnya saya anggap lambat, paham sih kalau ini drama yang selalu lambat, tapi terlalu lambat buat saya. Ada beberapa adegan yang menurut saya tidak perlu karena tidak bermakna dan tidak penting buat alur cerita, seperti dilama-lamakan. Lalu saya putuskan untuk tidak melanjutkan menonton.
Nevertheless sendiri berarti 'namun' kalau dalam konteks drama ini menjadi bermakna ada yang berlawanan.Â
Nevertheless, namun demikian ... ini kasus saya sendiri yang berhenti di setengah episode, ketika melihat di media sosial lalu lalang komentar teman bahkan ada satu webinar yang menyinggung drama ini, saya akhirnya melanjutkan menonton setelah drama ini completed atau selesai kesepuluh episodenya sehingga saya tidak harus menunggu seminggu sekali.
Sinopsis
Saya berusaha membuat sinopsis sendiri yang semoga berbeda dengan yang sudah ada berdasarkan pendapat saya pribadi.
Nevertheless mengisahkan seorang pria yang dianggap tampan oleh semua wanita di kampusnya, namanya Park Jae-eon. Satu cewek bernama Yoo Na-bi terpikat pesonanya tapi selalu menyangkal diri karena tekanan sosial dan melindungi hatinya sendiri.
Pesona
Selera orang berbeda-beda. Dari sinopsis singkat di atas, alur cerita mengarahkan penonton untuk melihat Park Jae-eon sebagai cowok tampan. Definisi mulai terbentuk bahwa kalau cowok tampan, selalu banyak cewek menjerit di sekitarnya, selalu dikerubungi cewek, dan selalu menjadi bahan pembicaraan, serta menjadi daya tarik orang-orang untuk bergabung di acara yang ada dia. Pria yang lain juga iri. Lalu konstruksinya, cowok ini playboy dan berbahaya karena suka mempermainkan perasaan perempuan. Itu selera umum tentang cowok tampan.
Park Jae-eon menurut saya biasa saja, biasanya cowok Korea yang enak dilihat tapi tidak senilai tampan yang dikonstruksikan.Â