Pemakaian Sakabato - pedang dengan bilah terbalik, tumpul di depan, tajam di belakang.
Kenshin sempat memiliki dua pedang ini. Yang pertama patah ketika bertarung dengan Sojiro Seta, yang juga mempunyai kecepatan dan kekuatan yang hampir sama dengan Kenshin. Pedang kedua dimiliki Kenshin di film kedua, Kyoto Inferno. pedang kedua ini malah yang dianggap pedang betulan, menurut pembuatnya. Pedang pertama hanyalah bayang-bayang. Terbukti mudah dipatahkan oleh samurai yang mempunyai kekuatan yang sama dengan Kenshin.
Ketidaksesuaiannya adalah Kenshin memakai pedang tidak untuk membunuh dan pedang tersebut tidak bisa untuk membunuh. Ketajamannya malah terbalik ke pemegang pedang. Mengapa tidak keduanya tumpul sekalian. Ini hebatnya nilai-nilai sakabato. Sebagai pengingat kepada pemiliknya untuk lebih hati-hati. Kalau dia tidak mumpuni, dia akan terbunuh oleh pedangnya sendiri.
Kenshin menjadi legendaris bukan hanya karena kecepatan dan kekuatannya, tapi karena perubahan mindsetnya untuk tidak menjadi pembunuh lagi. Perubahan ini membuat marah para samurai lain yang merasa terhina oleh mindset ini dan pedang sakabato. Cerita sampai film kelima bergulir dari perebutan titel Battousai - pembunuh tercepat dan terkuat, serta pengembalian kehormatan samurai yang mempunyai jiwa membunuh.
Kenshin membuktikan keinginan para samurai itu gagal. Tanpa keinginan membunuh dan bertarung dengan pedang sakabato, Kenshin tetap memenangkan pertarungan. Loh, maaf, spoiler tumpah meriah. Hihihi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI