Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Musimmu, Musimku

30 April 2020   15:42 Diperbarui: 30 April 2020   15:53 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokpri, Lokasi: George Tindale Gardens, Melbourne

Di belahan bumi selatan, kulihat daun mulai menguning. Sang hijau mulai jenuh dengan pekatnya. Menguning untuk memerah. Memerah untuk mencoklat. Mencoklat untuk gugur, mati.

Di belahan bumi utara, kau masih punya harapan munculnya pucuk daun bahkan bunga. Batang coklat dan hitam mulai ceria ditemani hijau segar dan wangi bunga. Kadang daun lebih malu dan membiarkan bunga mendahului keluar.

Kita, di belahan bumi yang berbeda. Musim yang saling melawan. Warna kebun yang tak sama. Suhu yang kontras. Jenis baju yang tak akur.

Kau di musim semi, penuh harapan, penuh wacana. Semua rancangan kauukir. Kau siapkan susunan jam dan hari. Kau tunggu aku di sana.

Aku di musim gugur, kehilangan nada, kekurangan suara. Semakin memburuk, tak sebanding ketika awal kau yang kutolak. Aku sekarang yang terbuang, gugur, menggelap. Sepi. Dingin.

Hanya salam yang bisa kutiupkan, ke Seoul, dunia indah penuh makna dan cerita.

+++

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun