Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Akibat UTS Online

2 April 2020   15:32 Diperbarui: 2 April 2020   15:44 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaran covid-19 menjadikan semua social-distancing dan physical-distancing, semua online. Tak ketinggalan juga dunia pendidikan. Semua serba online, tidak hanya kuliah tapi juga ujian. 

Bulan Maret-April ini kebetulan tiba masa ujian tengah semester di kampus saya. Semua sudah dipersiapkan secara online. Untung seminggu sebelum UTS kami sudah menyelenggarakan kuliah online, jadi secara mental pun sudah siap. Oh ya, kampus kami juga semester ini menyelenggarakan blended-learning, kuliah offline dan online memaksimalkan situs kuliah kampus. Jadi semua sudah siap deh.

Soal sudah saya siapkan di situs kuliah dan siap sebar pada waktunya. Saya upload soal setengah jam sebelum jadwal. Saya juga sudah memberi pilihan pengumpulan jawaban bisa via email atau Whatsapp untuk mengantisipasi padatnya lalu lintas situs kuliah. Semua aman, semua lancar. Mahasiswa sudah saya pastikan tidak boleh membuka catatan atau googling, walaupun jawabannya tidak ada di situ sih karena serba analisis.

Pengumpulan tiba. Handphone saya sibuk menerima notifikasi dari Whatsapp, Line dan email. Beberapa mahasiswa mengabarkan bahwa file jawaban tidak bisa dikirim via situs karena berbagai hal, susah upload, crash, ataupun eror. Tidak mengapa karena sudah diantisipasi. Kerennya, mereka tetap mengumpulkan pada jadwal deadline, 2 jam sesudah soal diupload. Pengumpulan beres

Tiba saat saya mengoreksi 5 soal tentang kajian budaya ini. Jantung saya berdebar ketika download semua file jawaban dari 4 kelas dan rata-rata 35 mahasiswa ini. Kok filenya besar-besar ya?

Ternyata, setiap satu soal, kebanyakan mahasiswa menjawab panjangnya sampai 1 halaman. Total 5 soal 5 halaman untuk tiap mahasiswa. Sehari saya hanya bisa menyelesaikan 2 soal karena disambi baca-baca naskah skripsi bimbingan yang ada deadline juga.

Ketika ada satu mahasiswa sempat menyapa saya via DM Instagram dan saya sampaikan: kok kalian nulisnya panjang-panjang sih, jawaban mahasiswa itu sangat wajar tapi tidak saya duga: "Kan diketik bu, ga capek nulisnya. Tinggal mikir dan nulis cepet banget. Cek typo dan tata bahasa lalu langsung upload kumpul soal."

Lah iya siiih ... koreksinya itu harus dibaca semua ... mereka ngetik kayak ngomong aja, satu halaman satu soal satu spasi!

Ada juga yang lucu laporannya: "Bu, daerah saya akan ada pemadaman listrik, bagaimana?"
Pindah daerah, jawab saya ... just kidding! Ada niat, ada jalan, kan ya?

Yang terparah, ada yang mengupload soalnya lagi, bukan jawabannya. Untung saya follow-followan di Instagram, dia pasti sering cek media sosial ini.
"Bisa nggak kamu kirim file jawabanmu sekarang?"
Untung lagi bisa, dan kurang dari 10 menit, file sudah terkirim di email.

Semoga nilai-nilai mereka bagus. 

+++ 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun