Akhir-akhir ini banyak yang mengumandangkan kelengseran Presiden SBY dan Wapres Boediono tanggal 28 Januari 2010. Dari berbagai kalangan pun sudah banyak yang mendahului berdemo di depan Istana Negara tanggal 27 Januari ini. Sebagian besar dari mereka yang mendahului berdemo ini bahkan menyerukan akan membawa massa yang lebih besar lagi dikemudian waktu. Mungkin saja waktu yang dimaksudkan itu tanggal 28 Januari 2010 besok.
Haris Rusli, wakil dari kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Petisi 28 pun berbicara. Saat itu dirinya diundang Metro TV pada tanggal 25 Januari 2010 untuk menjadi narasumber rencana 'penyerbuan' istana tanggal 28 nanti. Di sana dirinya terlihat begitu optimis untuk tanggal 28 nanti, seperti bukan membicarakan sebatas gertakan, tetapi membicarakan sesuatu yang nantinya akan benar-benar menjadi nyata. Di lain pihak, si pembawa acara terlihat menguji kesungguhan kata-kata yang keluar dari mulut Haris.
Ada kata 10.000 orang yang akan turun ke jalan, tetapi ada yang menyangsikannya. 9 Desember 2009 lalu sebagai faktor penyangsian ini. Tanggal 9 digembar-gemborkan akan menjadi ajang demonstrasi yang rusuh, ajang demonstrasi yang disusupi. Tetapi ternyata dugaan itu meleset. Dari 10.000, yang hadir hanya terkata kurang dari 5.000. Tetapi bagaimana dengan tanggal 28 nanti. Jika dalam 100 hari itu sudah ada people power hingga 4.000 orang, bagaimana untuk akhir 100 hari itu? Sanggupkah mencapai 10.000?
Duga-menduga bergaung dari segala arah...
Jatuh. Tidak jatuh.
Lengser. Masih menjabat.
Siaga. Tenang, tidak akan terjadi apapun.
Revolusi Jilid 2 kah? Mari kita tunggu kelanjutan episode ini. Klimaks / Antiklimaks, jelas lebih seru yang klimaks...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H