Mohon tunggu...
Yanna Uzlifa
Yanna Uzlifa Mohon Tunggu... -

Berpikir besar kemudian bertindak I Ilmu Komunikasi 2013

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Gaun Pesta yang Sombong [Edisi Dongeng Jaman SD]

11 Maret 2014   15:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:04 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[ iseng buka-buka folder jaman dulu, kalo ini, dongeng karya gue semasa kelas 5 SD. hahahahahhaa, emang kurang bahagia apa coba anak kecil jaman 90an, masih sempet berimajinasi kayak gini]

Pada suatu hari di sebuah toko gaun ada sepasang Gaun pesta yang sangat indah dan terindah di antara gaun yang lain. Gaun pesta itu berwarna pink. Namun gaun pesta itu selalu menyombongkan dirinya kepada gaun yang lain, “Lihat aku, aku ini sangat cantik, warnaku pun sangat indah. Bu Sulam pasti sengaja menjahitku untuk seorang anak Jutawan,” Kata sang Gaun pesta itu memamerkan dirinya pada gaun yang lain dengan sombongnya. Ternyata dugaan Gaun pesta berwarna pink benar, ia di beli oleh seorang anak jutawan yang bernama Reandra. Bu sulam pun menjualnya dengan harga mahal dan akhirnya gaun pesta itu di bawa pulang ke rumah Rea dan di letakkan di lemari besar yang sangat indah. “Huh, pasti aku akan menjadi baju kebanggaan Rea dan aku akan selalu di bawa ke pesta” pikirnya lagi. Sudah satu bulan Gaun pesta itu tetap tergantung di lemari besar hingga akhirnya Rea datang dengan membawa kertas kado dan isolasi. “Dia pasti akan membawaku ke pesta ulang tahun temannya,” pikir gaun pesta itu. Ternyata bukan gaun pesta itu yang di gunakan Rea ke pesta, melainkan ia yang di bungkus ke dalam kotak kado. Sesampainya di tempat itu, Rea menemui seorang gadis sebayanya dan memberikan bungkusan kado itu kepada si gadis kecil yang bernama Indah. “Ini untukmu Indah, aku tidak suka warna baju ini bukankah kamu suka warna pink? Mudah-mudahan baju ini bisa bermanfaat bagimu!” Kata Rea. “Trimakasih kak Rea saya sangat senang menerima baju ini” Kata Indah bangga. Rea pun pergi. Kini Gaun pesta itu berpindah tangan. “Emak !!! lihat kak Rea memberikanku gaun pesta yang sangat indah.” Kata Indah setengah berteriak. “Wah bagus itu seharusnya kamu berterimakasih padanya!” Kata emak indah. Gaun pesta itu diletakkan di lemari yang sangat jelek terkadang terkena banjir jika musim hujan. Ia sangat jengkel dan sering mengejek-ejek Baju jelek yang lain. Ia pun selalu merendahkan pemilik bajunya. “Tidak seharusnya aku berada di tempat ini, sudah kotor, jelek, bau lagi,” Pikirnya Suatu hari gaun pesta yang sombong itu di pakai pergi ke pasar yang sangat bau “Huhuh aku sudah tidak tahan berada di tempat ini” pikir sang gaun pesta. Pada saat perjalanan pulang, Indah jatuh dan gaun pesta itu tersangkut duri malangnya gaun pesta itu ternyata robek. Indah pun berjalan pulang sendirian sambil menangis. Sesampainya di rumah baju pesta itu tergeletak begitu saja di dipan belakang. “hei, indah mengapa kau menaruhku seperti ini? Aku ini sudah bau dan robek kau harus mencuciku dan memperbaikiku!!!!!!” Kata Gaun itu dengan kesal. Tapi percuma saja walaupun berteriak sekencang apapun tetap tidak bisa di dengar olehnya. Satu Bulan kemudian baju itu sudah tidak menarik lagi. Warnanya sudah pudar dan sudah robek di sana sini ditambah bau semerbak yang tidak sedap. Baju itu sudah tidak berguna dan akhirnya Indah pun membuangnya. “Hei indah kenapa kau membuangku ke tong sampah ini aku kan masih bagus dan indah!!!!!!!” Kata Gaun pesta itu. Akhirnya Ia pun sadar kalau selama ini dirinya terlalu sombong sehingga ia di campakkan oleh pemiliknya. Baju pesta itu bagus atau baju pesta itu jelek sama saja yang penting kegunaannya. Sama halnya dengan manusia yang cantik dan yang jelek sama saja yang penting akhklaq dan perilakunya itu sendiri. BYy      : Y4Nna

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun