Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Ahmad Fauzi (212111266) kelas HES 5G guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Hukum, Universitas Raden Mas Said Surakarta, Dosen Pengampu: Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag
IDENTITAS BUKU
Judul Buku: Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial
Penulis: Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag
Jumlah Halaman: 265 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Bagian I : Agama dan Perubahan Sosial
Sub Bab : Kesulitan Hidup (Hal 65-66)
Dalam analisis mengenai sub bab tersebut penulis menjelaskan bahwa dalam kehidupan manusia tidak ada yg sulit. Sesungguhnya, manusia hanya perlu memenuhi kodratnya. Manusia dikaruniai Allah kemampuan fisik, kecerdasan, dan hati nurani untuk mewujudkan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.
Jika kita mencoba menjelaskan realitas kesulitan dan  melihatnya dari sudut pandang lain, ternyata kesulitan bisa membuat manusia menjadi lebih kuat, dan tanpa adanya kesulitan tidak akan pernah ada kemajuan. Tanpa kesulitan, kemampuan nalar manusia akan mati, dan semuanya akan mengembalikan keberadaan manusia itu sendiri pada kehidupan yang dinamis dan penuh perubahan.
Janganlah kamu mengeluh atas kesulitan hidup, karena hal ini akan menghancurkan kemampuanmu, dan lebih baik alami kesulitan hidup  sebagai langkah menuju illahi. Dan Dia menjanjikan, "Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Alam Nasyrah [94]: 6). Ajaran Islam lah yang mendorong kehidupan ini, pada akhirnya kita memohon yang terbaik kepada Allah SWT dengan memberikan pengabdian yang semaksimal mungkin.
Kesimpulan dari analisis tersebut, Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Jangan  mengeluh, karena mengeluh akan membuat kesulitan  semakin berat untuk ditanggung ibarat jalan kenaikan, kegembiraan dan kebahagiaan ketika menghadapi kesulitan langsung muncul, ketika kita sudah mengatasinya dan berada di puncak,  pencerahan tiba-tiba muncul dan menampakkan cakrawala yang sangat luas, kelapangan dan kebahagiaan hidup.