Mohon tunggu...
Uze Andi
Uze Andi Mohon Tunggu... -

Melihat, membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Padang 12 # Setangkai Bunga

20 November 2014   05:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kini usia ku  jauh 15 tahun meninggalkan cerita masa kecil ku, kejadian masa kecil itu tak mungkin menghilang begitu saja dari ingatan, sekarang aku menjadi lebih tertantang untuk masuk jauh ke setiap penjuru arah mata angin mengikuti setiap keinginan ku, sebelumnya emang banyak yang bilang kalau aku ini tak punya pendirian tapi ini pilihan !!!  setiap pilihan pasti ada pengorbanan.

si nam : weh........nyampai juga kamu to

yanto : iya dunk ! kamu kira betah lama-lama terombang ambing dilautan, iniya tempat tinggal ku sekarang nam, salam buat penunggu diseluhur penjuru (tak lupa menggenggam tanah dimana tempat ia berpijak dan sedikit horor lalu tanah di genggaman nya itu di cium dan di masuakan ke dalam bungkus kuning yang selalu ia siapkan)

si nam : gak hilang-hilang jurus mu to, sudah berapa banyak tanah yang kamu kantong in, besok-besok tanah yang kamu kumpul in jangan naggung-nanggung aku minta satu desa aja kalau bisa

yanto : hahahha.....persiapan  sebelum melangkah lebih jauh  ditempat orang biar gak kenapa-napa

si nam : ah pembelaan yang  gak masuk akal, bilang saja kalau kamu emang pengen punya oleh-oleh wkkwkwwk.........

yanto : tu kamu sendiri juga tau, kenapa di tanya lagi

si nam : ngomong-ngomong sudah berapa banyak koleksi tanah yang kamu bawa pulang ke kampung mu to ?.....

yanto : buat sementara ini baru 123 termaksudyang ini nam

si nam : tempat tinggal ku gak jauh dari sini to, tar kamu boleh nginap sampai kapan pun di sini, tar soal kerjaan kamu b ebas memilih, kalau kamu pengen sekedar jalan juga gak apa ini hidup mu to aku gak bisa jadi penentu, kalau kamu mau langsung kerja aku bisa ajukan kamu jadi supir kantor di tempat aku bekerja.

hari demi hari terlah di lalui rasanya semakin masuk lebih jauh saja kedalam indahnya kebersamaan dari tempat tinggal yang baru ini, tak disangka desa yang tak begitu terkenal ini memiliki kemewahan yang sangat luar biasa, kesederhanaan dari orang-orang sekitar juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang membuat mereka saling dengki dan iri, seakan tak dipercaya namun ini lah kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun