Mohon tunggu...
Andi Surya Mustari
Andi Surya Mustari Mohon Tunggu... Administrasi - Statistisi

Merangkai hikmah yang berserak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Cinta dari Isteri

31 Agustus 2017   19:53 Diperbarui: 31 Agustus 2017   19:56 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Ini sudah kali yg ketiga mencoba nulis tentang cinta dgn judul yg sama. Gagal maning, gagal maning. Kenapa sulit sekali? Apa karena sudah lama sekali gak surat2an..? Hehe..

Sejak teknologi berkembang sangat pesat, surat menyurat mulai ditinggalkan. Mulai era pager, sms, email, chatting, hingga booming social media seperti sekarang, saling berkirim surat jadi tinggal sejarah. Padahal, gak ada yg bisa mengalahkan romantisnya menerima selembar surat cinta. Hehe..

Terakhir kali terima surat surat cinta dari isteri kira2 lebih sepuluh tahun yg lalu. Itu pun membacanya di sebuah mading, setelah dinilai oleh dewan juri. Ya, surat cinta itu memenangkan kompetensi menulis surat untuk suami dan berhasil menyabet juara umum.

Walau begitu, membacanya tidak mengurangi rasa haru di dada. Pandangan tiba2 buram, jantung berdegup lebih keras, dan kamar mandi terasa sangat jauh. Padahal dah kebelet pengen cuci muka..

Sampai sekarang, lembaran sakral itu tidak pernah ada lagi. Sudah tergantikan pesan2 pendek, kata2 yg disingkat, bahkan menjadi emoticon. Kadang kala ada pesan yg lumayan panjang, sambung menyambung membentuk luapan emosi yg menggebu. Tapi tetap saja, itu bukan surat.

Satu hal yg tidak pernah berubah, yitu surat2 cinta yg selalu datang secara tersirat. Di balik bangun paginya setiap hari untuk mempersiapkan makanan sepanjang siang, di balik kejutan2 penganan yg selalu ada di atas meja makan, di balik wajah letihnya di malam hari menemani anak2 belajar, di balik menghilangnya tengah hari puasa untuk belanja ke tenabang, di balik payahnya melangkah akibat kehamilan yg bertubi-tubi, di balik eratnya genggaman tangan padahal tidur yg sangat lelap, di balik air mata yg tertahan saat curhat yg menggebu. Surat cinta itu akan selalu terlihat..

Tidak lama lagi, kebersamaan itu kan mencapai hampir dua dekade. Sudah banyak roller coaster kehidupan yg telah dijalani. Dan sepertinya, masih banyak lagi yg belum terlewati, dengan turbulence yg akan semakin dahsyat. Bersiaplah, sayang...

...

[21/06/2016]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun