Mohon tunggu...
Uyung Sulaksana
Uyung Sulaksana Mohon Tunggu... -

Belum lama belajar ngeblog, namun sejak kenal blog langsung meluncurkan tiga blog, masing-masing tentang manajemen pemasaran dan manajemen perubahan, dua bidang yang memang dikuasainya sebagai dosen PTS. Blog terakhir tentang hal-hal aneh dan unik yang dikemas apik agar mampu memberi hiburan sekaligus pencerahan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

3 Skenario Menyangkut Masa Depan Politik ARB

21 November 2010   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makin terpojoknya posisi Abu Rizal Bakrie, Ketua Umum Golkar dalam kasus suap Gayus dan tudingan pengemplangan pajak tiga perusahaan Bakrie memunculkan paling tidak tiga skenario menyangkut masa depannya.. Pembelaan oleh kader2 partai serta upaya2 pengelolaan issu hingga hari ini tidak berjalan sesuai harapan kubu beringin. Skenario pertama, Abu Rizal Bakrie (ARB) sukses dibujuk mundur dari dunia politik oleh elit2 Golkar. Konsekuensinya pajak yang dikemplang harus dibayar, beserta dendanya tentu. Atas kesediaannya pensiun, perkaranya dianggap selesai. Dia diampuni secara politik begitu pula musnahlah peluang untuk mencalonkan diri sebagai capres nanti pada 2014. Posisi Ketua Umum Golkar sementara diserahkan kepada Akbar Tanjung, yang sekarang menjadi Penasehat Golkar. Bisa juga pada Sultan atau Surya Paloh.  Konflik iinternal partai pada akhirnya bisa diredam hingga bisa mulai investasi politik demi pilpres 2014 . Kerja Setgab tidak terpengaruh, kerja sama dengan Partai Demokrat juga jalan terus. Diperlukan jiwa besar dan kenegarawanan hingga ARB bisa pada putusan ini. Skenario berikut, ABR ngotot menyangkal keterlibatannya dan melanjutkan ‘peperangan’. Media2 yang berada dalam pengaruhnya dll. kerja keras membela sang bos. Dipersepsikan ada kekuatan lain yang menjebak ARB dan menggiring perkara ini sehingga merugikan dan merusak nama Bakrie. Pada masyarakat ditaburkan persepsi seolah dalam perkara pajak ini kelompok perusahaan Bakrie dalam posisi tidak berdaya, seolah-olah Gayuslah yang menjadi pemeras dalam kasus ini. Kalau perlu dimunculkan issu2 baru untuk membuat gaduh dan membelokkan perhatian masyarakat. Sebisa mungkin KPK dihalang2i masuk mengambil alih kasus ini. Mereka menebar fuls sekaligus ancaman. Kalau diperlukan kirim somasi pada beberapa pihak yang mencoba memojokkan posisi ARB lebih lanjut.  Sikap presiden-- yang lebih suka menghindari konflik elit politik dan mementingkan harmoni-- coba dimanfaatkan. Caranya antara lain dengan terus mengganggu SBY dengan ancaman-ancaman terselubung. Kerja sama PG dan PD terancam, bisa dikata Golkar tersandera oleh buntunya kasus ini. Meski Hasil akhir dari kegaduhan ini belum bisa diramlkan hasilnya, namun paling tidak kalau ternyata tanda2nya kubu ARB justru makin terpojokkan skenario pertama toh pada akhirnya bisa dipillih. Akan banyak korban tentu, sementara tidak diperlukan kenegarawanan dalam ARB memilih putusan ini. Skenario terakhir, aku tak kuasa menuliskannya karena begitu kejinya. Pembaca sendiri bisa membayangkannya seberapa kejinya hingga tak kuasa aku menuliskannya di sini.  Dunia politik memang keji sekaligus kotor. Sementara para pendatang baru dunia poltik paska reformasi di negeri kita tak menunjukkan tanda-tanda akan mampu mengubahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun