Mohon tunggu...
Syamsul Arifin
Syamsul Arifin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catur Politik Jokowi JK

27 Oktober 2015   19:03 Diperbarui: 27 Oktober 2015   20:04 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepemimpinan Jokowi JK

Sudah setahun President Jokowi JK menjalakan amanah tugas sebagai presiden, meski serig mengundang kontroversi dari sikap Jokowi yang kelihatannya lemah dari factor fisiknya, namun pelayanannya terhadap masyarakat sangat akrab. Sifat merakyatnya yang begitu ramah membuat masyarakat yakin akan kepemimpin Jokowi JK bisa memberikan perubahan yang positif terhadap Negara Indonesia. Setelah usai permaian politik melalui debat kandidat masyarakta sudah mulai mendekatkan diri dengan memahami simbol simbol yang telah di publikasikan dari kubu jokowi.

Jokowi dalam kontek debat kandidat lebih banyak santai dalam membawakan materinya, dia menjajikan tentang perubahan ekonomi, Pada kenyataanya memang sekarang ini sedah menjadi nyata. yaitu sesudah Pilpres selesai sebelum Jokowi JK sah menjadi presiden BMM sudah naik, seingga banyak kontroversi dari dari kalangan pemerintahan, mahasiswa, masyarakat. Lalu kemudian muncullah opini public yang mengecam bahwa awalnya saja sudah seperti ini apa lagi 5 tahun kedepan. sikap yang unik itu malah membius masyarakat sehingga samai saat in kejakanya masih di rasakan meraknyanya. kebijakan presiden jokowi cendrung serentak dia tidak menggunakan kebijakan dramatis yang tidak epat pada sasaran. Ketika dia berbicara terkait perekonomian Indonesia maka dia berbicara terkait kesejahteraan rakyat karena Indonesia masih tetap demokratis. “Dari Rakyat Ke Rakyat Untuk Rakya”.

Jokowi Belum Pengalaman

Permainan politik yang amat singkaat ini membuat jokowi kewalahan, dia yang pada awal mulanya memimpin kota kecil langsung pada Presiden padahal massih banyak pekerjaan yang harus dia jadikan pegalaman. Mulai dia harus menata kotaya sendiri maka dia juga harus bias beljara bagaimanaa cara menjadi public figur seorang pemimpin yang bagsawan. Selian itu Jokowi sudah tidak konsisten dengan janjinya yang akan menyelesaikan masa tugasnya untuk menyelesaikan masa tugas menjadi Guberur DKI Jakarta. Masih banyak pekerjaan Jokowi yang masih belom terealisasikan mulai dia menjabat Gubernur DKI Jakarta. Buat apa di baiat menjadi Gubernur dki jika pada akhirnya berhenti di tengah jalan dikarenakan jabatan. Dari situ sudah keliatan yang mengundang tanda Tanya besar. Jika di kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta belum selesai masa jabatannya sudah pindah jabatan ke President, maka dia dapat dari mana pengalaman memimpin suatu Negara yang besar ini padahal sistemnya sudah jauh berbeda antara kepresidenan denga menjadi gubernur.

Jokowi di Naungan Partrai

Jokowi menjadi lemah dan kuat di bawah naungan partai, dia tidak serta merta mengambil kebijakan karena dia juga harus mempetimbangkan Reputasi Instansinya. Jika dari golongan partai dia sendiri yang salah, maka dia akan mempertimbangkan secara seksama melalui ideologi partai. Jokowi bukanlah siapa-siapa di partai PDIP melainkan dia adalah orang yang di usung untuk mencapai kepentingan institusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun