Mohon tunggu...
Dwi Ulandari
Dwi Ulandari Mohon Tunggu... -

anything to be something

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

From You, for Us

3 Mei 2010   04:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terangkat dari kesedihan atas mata yang melihat..

Tak bisa ku pungkiri, kecewa melihat kondisi perairan Laut Jawa, terutama perairan Kepulauan Seribu.Terjadi kerusakan parah di sekitar wilayah teluk Jakarta. Perairan Kepulauaan Seribu merupakan titik muara dari 9 (sembilan) sungai dari Jakarta, Tangerang dan Bekasi.

Kerusakan perairan laut, disebabkan beberapa hal, seperti:Aktivitas Pabrik menyumbangkan limbah yang membahayakan kualitas air laut serta kehidupan di bawah laut. Kedua, sampah-sampah yang mengalir bersama air yang bermuara di laut. sampah-sampah itu berasal dari sampah rumah tangga serta rendahnya kesadaran hukum dalam membuang sampah pada tempatnya. Ketiga, aktivitas masyarakat pulau setempat yang tidak memperhatikan keberlanjutan ekosistem dapat merusak lingkungan.

Limbah pabrik seharusnya perlu dilakukan sterilisasi limbah agar limbah yang mengalir menuju perairan Kepulauan Seribu tidak terlalu membahayakan laut. Bahaya limbah ini sudah dapat terlihat jelas, seperti air laut yang sudah mulai menghitam disekitar kawasan teluk jakarta. seperti dikawasan muara angke dan ancol. pandanganku, laut yang sudah tidak nyaman untuk berenang.

Sampah salah satu masalah besar yang dihadapi, pasalnya sampah-sampah yang mengalir hingga ke Kepulauan Seribu sulit untuk lenyap dalam hitungan tahun. butuh berpuluh-puluh tahun hingga berjuta-juta tahun. sungguh pemandangan yang menyedihkan saat snorekling di P. Tidung, seperti kota mati dalam kehidupan bawah laut ketika melihat sampah tergeletak di bawah laut. pemadangan yang menyeramkan, dan mengurangi estetika panorama terumbu karang.

sampah-sampah yang telihat kritis, khususnya wilayah bagian Kepulauan Seribu Selatan (dekat dengan Jakarta bagian daratan). sampah seperti streofoam, bungkus mie, sandal jepit, pelapah pisang, plastik dan lainnya. Terhanyut bebas di atas laut. sampah-sampah ini dapat membahayakan ekosistem hutan bakau. hutan bakau berfungsi untuk melindungi keutuhan pulau dari bahaya abrasi. Hutan Bakau ini dapat terjadi disfungsi, bahkan rusak/mati karena sampah-sampah yang menempel di akar bakau. di tambah lagi, limbah yang menyebabkan kerapuhan akar bakau, semakin merusak.

Pulau-pulau yang terdapat di Kepulauan Seribu penting dengan dikelilingi hutan bakau diseluruh kawasan pulau. hal ini untuk mengurangi berkurangnyaluas wilayah pulau agar tidak termakan abrasi ketika terjadi angin barat. saat musim angin barat, angin disertai ombak menghadang daratan pulau, dan bisa menyebabkan bibir pantai menjadi menyempit.

aku berusaha mengkampanyekan untuk membuang sampah pada tempatnya. kampanyeku ini, aku mulai dari orang-orang terdekat (keluarga, teman, organisasi). aku pikir, "From You, For Us". aku menjelaskan bahwa ketika satu sampah yang berukuran kecil, seperti bungkus permen dapat membahayakan kehidupan terumbu karang di perairan Kepulauan Seribu. ketika ada yang membuang sampah di jalanan, seperti trotoar. bahayanya adalah ketika sampah tersebut tidak terpungut untuk masuk ke dalam proses pembuangan sampah yang sebenarnya serta dapat dimungkinkan sampah-sampah tersebut bisa saja tertiup angin hingga terseret masuk ke dalam kali atau sungai.

meskipun kita menyadari, pintu air selain berfungsi mengatur roda air, di bebearapa titik pintu air (sebut saja pintu air manggarai) memiliki fungsi lain seperti menahan sampah-sampah agar tidak masuk menuju perairan laut jawa. namun, ketika aku melihat beberapa kali, petugas membiarkan sampah-sampah itu dibebaskan tanpa ada pembersihan sampah (diangkut) yang tesangkut dijeruji penahan pintu air. pemadangan miris sekali.

Yah, saat ada yang membuang sampah satu bungkus permen, jangan merasa itu hanya sebuah sampah kecil yang tidak bermakna. padahal jika, ada 50 orang punya padangan seperti itu, artinya dalam hitungan detik ada 50 buah bungkus permen yang akan menuju perairan Kepulauan Seribu. dan, Tidak k hanya anda yang tinggal di Jakarta, mereka yang tinggal di Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang untuk bersama-sama menjaga keutuhan laut dimulai dari diri anda. Pahamai, air mengalir dari tempat yang tinggi ke renah sehingga sampah yang dibuang semabarangan dari bogor dapat sampai di perairan Kepualaun Seribu.Pemerinah memang memiliki ptugas kebersihan, tapi mereka ada bukan untuk meladeni sifat buruk dari mereka yang tidak menghagai alam. mereka ada untuk membersihkan sesuatu yang sifatnya natural, seperti sampah dari pohon, bukan smpah hasil ulah manusia.

So, dari kamu, ayo lakukan untuk buang sampah pada tempatnya, membersihkan sampah yang berserakan, serta beritahu orang-orang terdekat untuk membuang sampah pada tempatnya, sekecil apaun itu sampahnya. ayo, kita selamatkan terumbu karang dan laut nan biru..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun