Mohon tunggu...
Uweis AlQorni
Uweis AlQorni Mohon Tunggu... -

Berhenti ketika langkah kaki berhenti melangkah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Prosa Wanita Pembawa Sial"

14 Desember 2011   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masa kecil masa yang indah dimana aku bisa bermain, berlari dan bernyanyi. Namun semua itu bukan untukku si wanita pembawa sial. Sumpah serapah itu mendarat dengan indah ditelinga kecilku menari, berlari dan bernyanyi dari suara merdu seorang ibu. wanita pembawa sial itu yang terekam dengan jelas dilandasan hatiku yang pilu

wanita pembawa sial selalu menemani jejak langkah kakiku hinggaku mati Apakah kematianku juga tergolong sebagai wanita pembawa sial ??? dan apakah arti yang hakiki wanita pembawa sial itu, ibu ??? kenapa kau lemparkan sumpah serapah itu dari lembut bibirmu yang penuh kata-kata sayang untukku ???? (Kutipan Prosa dari Novel: “Asa Dibalik Bilik 3×4….By Lembayung Jeiwa / Ueis Alkaorni / Didie)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun