Namun, jika kamu tinggal di kota lain, kamu harus bersabar. Di kota-kota kecil, peluang untuk menghasilkan uang dari ngeblog terbatas, dan kebanyakan pekerjaan bergantung pada platform online. Dalam situasi seperti ini, kamu mungkin tidak punya pilihan selain menjadikan blogging sebagai pekerjaan sampingan.
Seiring perkembangan zaman, kamu mungkin pernah berpikir bahwa menggunakan domain gratis masih bisa menghasilkan uang. Namun, kenyataannya berbeda. Brand dan komunitas sekarang lebih memprioritaskan domain berbayar. Hampir semua blogger saat ini telah beralih ke domain berbayar yang harus diperpanjang setiap tahun. Persaingan semakin ketat, dengan nilai domain authority dan page authority menjadi penentu utama. Dunia blogger bukan lagi sekadar hobi, ini adalah dunia profesional dari awal. Jadi, jika kamu masih mempertahankan domain gratis, jangan berharap untuk menghasilkan uang.
Tidak hanya itu, persyaratan di dunia blogger semakin banyak. Selain dari DA/PA, beberapa komunitas blogger atau agensi menambahkan persyaratan lain, seperti skor spam, peringkat situs web, kemampuan menulis SEO, kemampuan muncul di halaman pertama Google, dan banyak lagi. Oleh karena itu, menjadi blogger saat ini semakin menantang.
Sebagai seorang blogger, kamu juga harus memiliki media sosial dengan banyak pengikut dan tingkat keterlibatan tinggi sebagai syarat tambahan. Kamu harus aktif di Instagram, TikTok, Twitter, dan semuanya ini harus memiliki jumlah pengikut dan tingkat keterlibatan tertentu. Kurang dari itu, kamu mungkin akan diabaikan.
Tapi itu belum semuanya. Klien sekarang mengharapkan laporan analisis blog dan media sosial. Blogger harus aktif dalam mendukung media sosial dan blog mereka. Terkadang, mereka harus membantu sesama anggota komunitas dengan saling memberikan like, komentar, dan kunjungan agar statistik Google Analytics mereka terlihat mengesankan saat laporan diajukan.
Menjadi blogger bukanlah pekerjaan biasa. Bahkan dalam sehari, kamu mungkin tidak cukup waktu untuk menyelesaikan semuanya. Menjadi blogger berarti harus melakukan riset kata kunci, merencanakan artikel, mengedit, mengelola blog, mencari gambar atau foto, membuat video, menulis caption, dan membagikannya. Itu hanya tahap awal. Setelahnya, kamu harus bekerja keras untuk menarik pembaca dan meningkatkan kunjungan.
Yang lebih melelahkan adalah bayaran yang semakin kecil, bahkan dengan tugas yang semakin banyak. Dahulu, bayaran standar untuk menulis di blog bisa mencapai 300 ribu rupiah tanpa banyak persyaratan, atau bahkan lebih tinggi jika kamu juga membagikan postingan di media sosial dan membuat topik yang trending di Twitter. Namun, sekarang, dengan semua persyaratan dan tugas tambahan, bayaran sering kali tidak mencapai angka tersebut.Â
Banyak pekerjaan yang dikelola oleh agensi, bukan oleh brand langsung, sehingga harga menjadi lebih rendah, bahkan hanya 250 ribu, 150 ribu, atau bahkan lebih rendah lagi. Dalam kondisi seperti ini, kamu akan bersyukur jika kamu mendapatkan bayaran 350 ribu rupiah. Jadi, meskipun ada kesan bahwa dunia blogger adalah pesta terus-menerus, kami harus terus beradaptasi dengan perubahan. Terlepas dari semua keluhan yang kami sampaikan, kami akhirnya berdamai dengan kenyataan ini. Kami harus mengikuti prinsip lama yang mengatakan, "Kalau rezeki tidak ke mana?".
Terakhir, satu hal yang membuat blogger sering kali merasa kesulitan adalah lamanya proses pembayaran, sering kali mencapai 2 bulan setelah selesai mengerjakan pekerjaan. Dahulu, kami bisa mengatasi ini dengan pendapatan dari beberapa bulan sebelumnya yang bisa dicairkan bulan ini. Namun, sekarang, banyak dari kami yang tidak lagi bisa mengandalkan blogging sebagai pekerjaan utama.
Jadi, apakah menghasilkan uang dari ngeblog itu mudah atau sulit? Jawabannya sangat tergantung pada komitmenmu, tingkat keterlibatan dalam komunitas, dan sejauh mana kamu bersedia menerima pekerjaan dengan bayaran yang bervariasi. Meskipun tantangannya besar, mereka yang bersedia beradaptasi dan menerima berbagai jenis pekerjaan dengan rendah hati akan selalu memiliki pekerjaan dan bisa bertahan. Sebaliknya, yang terus memilih-milih pekerjaan mungkin akan kesulitan mendapatkan pekerjaan yang konsisten.