Mohon tunggu...
Uun Nurcahyanti
Uun Nurcahyanti Mohon Tunggu... -

Karena setiap kita adalah kitab,maka menuangkan gagasan adalah suatu wilayah yang wajib dijelajahi!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenapa Bisa, Ibu..?

4 Juni 2011   14:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir Oktober lalu adalah kuliah ketigaku semester ini. Malam sebelumnya ada sms dari seorang teman bahwa kuliah hari itu dimulai jam 8 pagi..!

Akhirnya sabtu pagi buta itu saya berangkat ke Malang..Saat sampai di perempatan Tulungrejo untuk menunggu bis,ada seorang ibu-ibu setengah baya berdiri di samping lampu merah. Alhamdulillah ada teman ngobrol..

Si ibu ini ternyata orang Klaten ,Jawa Tengah.Mata pencaharian beliau adalah berjualan nasi di sekitar stasiun Klaten. Saat ini beliau sedang cuti berjualan karena merasa agak jenuh, dan untuk merefresh diri beliau berkunjung ke salah satu anaknya di Pare.

Sayangnya, di kota Pare ini beliau tidak kerasan karena perlakuan menantunya yang kurang bersahabat,menurut beliau.Oleh karena itu beliau ingin pulang ke Klaten..

Hal yang tentunya sepele..kan tinggal pulang,beres..!!

Sayangnya lagi,,beliau sudah tidak punya ongkos untuk pulang.Sementara untuk minta dan bercerita ke anaknya tentang kondisi ini ,beliau tak sampai hati..(duuh ibuu..)

Trus,ibu sekarang ke Malang hendak berkunjung kepada siapa? tanyaku polos.

Mata si ibu di depanku ini tiba-tiba tergenangi airmata. Hanya menggenang,,tak bergerak luruh..Rasa bersalah memenuhi rongga hatiku!! Ah,,kenapa ku selalu ingin tahu urusan orang lain..? Ku tak henti menggerutuki diriku sendiri.

Dengan sedikit tersendat,si ibu berkata perlahan nyaris tak terdengar, Saya mau mengemis di sana,Nak, saya mau ngumpulin duit untuk pulang ke Klaten..

Ku tatap langit yang masih abu-abu..Tuhan, jadikan beliau orang kesayanganmu...


Duuh..Rabbi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun