Pada tahun 1906, ahli ekonomi Italia,Vilfredo Pareto menciptakan rumus matematika untuk menjelaskan distribusi kekayaan yang tidak merata di negaranya. Dia mengamati bahwa 20% populasi memiliki 80% kekayaan yang ada. Artinya 80% populasi memiliki 20% kekayaan yg ada.
Dengan melihat teori di atas, jika kita melakukan sebagaimana kebanyakan orang maka kita hanya akan menjadi 80% populasi yang membagi kekayaan dunia yang 20%. Sehingga orang yang memahmi teori Vilfredo Pareto di atas akan berusaha berbeda dengan kebanyakan orang hingga menjadi orang yang masuk pada populasi 20% dengan menguasai 80% kekayaan dunia. Dia akan melakukan berbagai cara agar berbeda, walaupun tindakannya tampak aneh dan membahayakan dirinya atau orang lain.
Berbeda dengan teori Islam, bila sebuah negeri bertakwa kepada Allah maka akan dilimpahkan rizqi dari langit dan bumi hingga masyarakatnya makmur. Berdasarkan teori ini maka dia akan berusaha agar menjadi orang bertakwa, semakin banyak yang bertakwa maka akan semakin makmur negeri tersebut. Jadi patokannya bukan berbeda dengan yang lain tapi patokannya adalah aturan-Nya. Minoritas ataupun mayoritas, teori ini tetap berlaku, sehingga kesejahteraan seseorang bukan berdasarkan lingkungannya tapi tergantung dari usahanya untuk bertakwa.
http://www.facebook.com/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H