Mohon tunggu...
Uung Gantira
Uung Gantira Mohon Tunggu... -

Uung Gantira, Seorang Ayah yang rindu dalam memercikan kata...\r\n.\r\n.\r\nUntuk percikan kata ini lebih sering tertuangkan di http://www.facebook.com/#!/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Picik atau Guru Bijak?

12 Oktober 2012   08:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru yang picik adalah guru yang tidak menginginkan muridnya lebih pintar dari dirinya. Dia berusaha menekan muridnya sampai mengalami putus asa  dan menganggap diri bodoh. Guru seperti tersebut dijuluki juga sebagai guru yang hanya melahirkan murid-murid yang bodoh, walaupun murid tersebut awalnya cerdas atau memang bodoh.

Sedangkan guru  bijak adalah guru yang berusaha agar muridnya lebih cerdas daripada dirinya. Dia selalu memberikan motivasi pada tiap muridnya agar menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Guru seperti ini dijuluki juga sebagai guru yang menghasilkan murid-murid yang sangat cerdas, dimana sebelumnya murid-muridnya tersebut memiliki potensi cerdas atau sebelumnya memang bodoh.

Jadi sebelum kita menempatkan anak-anak kita di suatu sekolahan/pendidikan/universitas, maka lihatlah dulu mayoritas karakter para pendidiknya. Apakah termasuk pendidik yang picik atau pendidik yang bijak. Jangan sampai kita salah dalam memilih lembaga pendidikan. Karena kalau salah yang akan terjadi malah akan menghancurkan masa depan anak-anak kita.

Barangkali guru yang tidak mau muridnya lebih pintar dari dirinya terpengaruh oleh beberapa cerita silat. Dimana dalam beberapa cerita silat, seorang guru akan menyembunyikan salah satu ilmunya. Karena khawatir suatu saat muridnya tersebut menantang dirinya, sehingga kalau semua ilmu diturunkan, guru tersebut bisa kalah dan jatuh pamornya. Dengan disembunyikan salah satu ilmunya maka muridnya tersebut tidak akan bisa mengungguli gurunya. Jadi wajar saja, bila semakin lama generasi murid-muridnya makin tidak pandai bersilat karena setiap murid yang akhirnya jadi guru menyembunyikan salah satu ilmunya hingga tidak ada lagi ilmu silat yang tersisa di generasi murid yang terakhir...:) :) :)

http://www.facebook.com/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264?ref=stream

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun